santa eustakia, perawan
Eustakia adalah puteri bungsu Santa Paula, janda seorang
bangsawan Romawi. Ia dikenal sebagai gadis Romawi pertama yang mengikrarkan
kaul kemurnian hidup bagi Kristus. Oleh Santo Hieronymus, pembimbing rohaninya
di Betlehem, Eustakia diberi julukan “Bunga para Gadis.”
Ketika ibunya, Paula, meninggalkan segala-galanya dan berangkat
ke Palestina untuk mengurbankan hidupnya demi Kristus dan kepentingan sesama, Eustakia
menemaninya. Ia mau menjadi seperti ibunya dalam hal pengabdian kepada Kristus
dan sesama. Di Palestina mereka berdua bersama-sama mengunjungi berbagai tempat
suci yang pernah disingahi Kristus semasa hidup-Nya. Paula, ibunya, mendirikan
sebuah biara di Betlehem dan Eustakia menjadi salah satu anggota biara itu.
Sepeninggal ibunya, Eustakia menjadi pemimpin biara itu di
bawah bimbingan Santo Hieronymus. Sebagai pemimpin biara, Eustakia benar-benar
menunjukkan teladan hidup yang cemerlang dalam mengamalkan segala kebajikan
kristiani demi kemuliaan Kristus.
Santo Hieronymus sangat mengagumi cara hidup Eustakia. Ada beberapa
surat yang ditulisnya kepada Eustakia untuk menunjukkan kekagumannya pada cara
hidup Eustakia. Dalam salah satu suratnya ia menulis, “Eustakia, anakku dan adikku
yang terkasih di dalam Kristus, Tuhan! Umurku dan kasih sayangku memperkenankan
aku menggunakan kata-kata seperti itu. Sesungguhnya Tuhan telah menciptakan
engkau untuk menjadi orang terkemuka di antara para gadis Romawi. Oleh karena
itu, berjuanglah sekuat tenagamu agar tugasmu yang suci mulia itu kauselesaikan
sampai tuntas di dalam nama Kristus Tuhan kita. Kiranya kebahagiaan yang telah
kauperoleh dari Kristus, tidaklah hilang karena kebodohan yang hanya menuntut
pengorbanan yang setengah-setengah.”
Sebaiknya cara hidup Eustakia menjadi dorongan moril yang
besar bagi Santo Hieronymus dalam usahanya menyelesaikan terjemahan Kitab Suci
ke dalam bahasa Latin. Setelah mengabdi Tuhan dalam waktu yang cukup lama, Eustakia
meninggal dunia pada tahun 419. Tidak lama kemudian Santo Hieronymus pun
menyusul dia ke dalam kebahagiaan surgawi yang tak kunjung berakhir.
sumber: Orang
Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar