Sabtu, 28 September 2013

Renungan Hari Sabtu Biasa XXV-C

Renungan Hari Sabtu Biasa XXV, Thn C/I
Bac I   : Za 2: 15, 10 – 11a; Injil         : Luk 9: 43b 45

Bacaan Injil hari ini diawali dengan informasi keheranan umat atas mujizat yang dilakukan Yesus, yaitu mengusir roh jahat dari seorang anak muda. Ketakjuban itu semakin bertambah karena para rasul, yang sebelumnya sudah menerima kuasa dari Yesus, tidak dapat menyembuhkan anak itu. Karena itulah, setelah anak itu sembuh, “takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah.” (ay. 43a).

Umat melihat Allah hanya dari sisi kebesaran saja. Karena itu, Yesus mengungkapkan sisi lain dari Allah, yaitu penderitaan. Kepada para rasul-Nya, Yesus berkata bahwa “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” (ay. 44). Para rasul tidak mengerti akan hal ini. Mereka tidak bias menerima kalau Allah yang hebat itu harus diserahkan ke dalam tangan manusia, yang artinya hidup menderita.

Gambaran Allah yang menderita ini bukan saja tidak bisa diterima oleh para rasul. Sampai saat ini pun masih ada orang yang tidak percaya kalau yang disalib itu itu adalah Yesus. Mereka ini menggunakan cara piker manusia, yaitu kalau Tuhan itu maha kuasa, maka Ia dapat lolos dengan mudah dari penderitaan. Hanya manusia saja yang menderita. Sabda Tuhan hari ini menghendaki agar kita tidak takut akan penderitaan. Lewat sabda-Nya Tuhan mau mengatakan pada kita bahwa di saat kita mengalami penderitaan, kita tidaklah sendirian. Dia juga pernah menderita. Dan lebih dari itu Tuhan hadir di tengah-tengah kita (Za 2: 10 – 11).

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar