Renungan Hari Rabu
Biasa XVIII, Thn I
Bac I : Bil 13: 1–2a, 25–14: 1, 26–29, 34–35; Injil : Mat 15: 21–28
Bacaan pertama hari ini menunjukkan kontradiksi dengan Injil.
Kontradiksi itu ada pada sikap orang-orang Israel di satu pihak dan wanita
Kanaan di pihak lain. Dalam bacaan pertama ditampilkan sikap orang Israel yang
kurang percaya kepada Tuhan. Ketika para pengintai pulang dan memberi gambaran
tentang negeri yang mau mereka kuasai, di mana secara manusiawi mereka tidak
akan menguasainya, orang-orang Israel ini bersungut-sungut. Mereka menerima
informasi dari para pengintai dengan kacamata manusiawi mereka dan melupakan
Tuhan yang senantiasa menyertai mereka.
Berbeda dengan wanita Kanaan. Dia sadar bahwa Yesus, yang
adalah Tuhan, dapat menyembuhkan anaknya perempuan yang “kerasukan setan dan
sangat menderita.” (ay. 22). Sekalipun ada semacam penolakan, wanita itu tetap
teguh memohon belas kasihan Yesus. Di sinilah Yesus melihat betapa besarnya
iman wanita itu. Dia sangat percaya. Karena imannya itulah maka puterinya
sembuh.
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk memiliki iman
seperti wanita Kanaan dalam kisah Injil tadi. Sekalipun ada banyak tantangan
melanda, hendaknyalah kita tetap beriman pada Yesus. Dia dapat menyelamatkan
kita. Dan satu hal lain lagi adalah, janganlah kita selalu melihat sesuatu
kesulitan hidup kita dalam kacamata manusiawi kita. Dibutuhkan sikap berserah
diri, menyerahkan hidup ini kepada penyelenggaraan ilahi.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar