Selasa, 19 Maret 2013

(Pencerahan) Kesombongan Di Balik Prestasi

Guru zen & seorang kristen
Seorang kristen suatu hari
mengunjungi seorang Guru Zen
dan berkata:
‘Bolehkah saku membancakan
beberapa kalimat
dari kotbah di bukit?’

“Silahkan, dengan senang hati
aku akan mendengarkannya.” Kata Guru Zen.

Orang kristen itu membaca beberapa kalimat,
lalu berhenti sejenak dan melihat Guru.
Guru tersenyum dan berkata:
‘Siapapun yang pernah mengucapkan
kalimat-kalimat itu,
pastilah sudah mendapatkan
penerangan budi.’

Orang kristen itu senang.
Ia meneruskan membaca.
Sang Guru menyela dan berkata:
‘Orang yang mengucapkan ajaran itu,
sungguh dapat disebut Penyelamat Dunia.’

Orang kristen itu gembira ria.
Ia terus membaca sampai habis.
Lalu sang Guru berkata:
‘Kotbah itu disampaikan oleh
Seorang yang memancarkan cahaya ilahi.’

Sukacita orang kristen itu
meluap-luap tanpa batas.
Ia minta diri dan bermaksud kembali
untuk  meyakinkan Guru Zen itu,
agar ia sendiri sepantasnya
menjadi seorang kristen juga  

ð  Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, ia berjumpa dengan Kristus di pinggir jalan.
“Tuhan,” serunya dengan penuh semangat, “Saya berhasil membuat orang itu mengaku bahwa Engkau adalah Tuhan.”
Yesus tersenyum dan berkata, “Apa gunanya hal itu bagimu, selain membesarkan ‘ego’ kristenmu?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar