DONATISME
Dalam "Orang Kudus Hari Ini" yang mengisahkan Paus Miltiades, diungkapkan bahwa pada masa itu ada aliran sesat bernama Donatisme. Untuk melengkapi tulisan itu, maka kami menurunkan juga uraian singkat tentang aliran Donatisme agar pembaca dapat mengetahuinya.
Donatisme merupakan aliran sesat yang menyoroti masalah moral religius. Aliran, yang muncul awal abad IV, ini bukan termasuk bida’ah, melainkan skisma. Istilah ‘Donatisme’ diambil dari nama penggagasnya, yaitu Donatus. Donatus sendiri merupakan Uskup Casae Nigrae, di Selatan Numibia.
Donatisme merupakan aliran sesat yang menyoroti masalah moral religius. Aliran, yang muncul awal abad IV, ini bukan termasuk bida’ah, melainkan skisma. Istilah ‘Donatisme’ diambil dari nama penggagasnya, yaitu Donatus. Donatus sendiri merupakan Uskup Casae Nigrae, di Selatan Numibia.
Kemunculan aliran
ini tak lepas dari peristiwa penahbisan Sesilianus sebagai Uskup Kartago oleh
Mgr Feliks, Uskup Aptunga, pada tahun 311. Donatus menolak keabsahan tahbisan
itu berkaitan dengan uskup penahbisnya yang tidak benar dan tidak layak. Bagi Donatus
Mgr Feliks tidak layak karena ia pernah murtad dalam penghambatan Kaisar
Diokletianus. Uskup-uskup Numibia mendukung Donatus dan mereka menahbisakan
Mayorinus sebagai Uskup Kartago. Setelah Donatus meninggal, pimpinan gereja ini
dipegang oleh Mayorinus.
Donatisme
mengajarkan bahwa gereja merupakan kumpulan orang-orang suci. Setiap Sakramen
adalah sah apabila dilaksanakan oleh orang yang suci, tak berdosa dan tidak
pernah murtad. Yang masuk kategori orang berdosa bukan hanya orang yang pernah
murtad, namun juga orang yang bergaul dengan orang yang murtad itu.
Berawal dari kasus
tahbisan Uskup Sesilianus, ajaran Donatus ini dikembangkan oleh para
pengikutnya. Para donatis menilai bahwa orang berdosa tidak bisa melayani
sakramen-sakramen secara sah. Sakramen yang dilayani oleh imam/uskup yang
berdosa membuat sakramen itu tidak sah. Oleh karena itulah, mereka menolak
keabsahan sakramen yang dilayani oleh pelayan-pelayan yang tidak pantas. Selain
itu, mereka juga menuntut agar orang-orang kristen yang telah jatuh lagi ke
dalam dosa berat untuk dibaptis ulang.
Santo Agustinus
dengan keras melawan aliran Donatisme ini. Bagi Agustinus, sah tidaknya sebuah sakramen
bukan tergantung pada kesucian pelayannya, tapi tergantung pada Tuhan Allah
sendiri. Selain Agustinus, Paus Miltiades juga menentang aliran ini dengan
keras, namun bijak. Dalam konsili yang diadakan di istana Lateran pada bulan
Oktober 313, Paus Miltiades mengutuk aliran ini dan mengekskomunikasikan
Donatus dari Gereja. Namun Paus menerima para penganut aliran ini. Akhirnya
pada Abad 7, aliran ini tidak ada lagi.
oleh: adrian
Sumber:
2.
Eddy Kristiyanto, OFM, Selilit Sang Nabi:
Bisik-bisik tentang aliran sesat. Yogyakarta: Kanisius, 2007
3. Mgr. Nicolaas Martinus Scheiders, CICM, Orang Kudus
Sepanjang tahun. Jakarta: Obor, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar