SANTO KOSMAS & DAMIANUS, MARTIR
Kedua kakak beradik ini
berkebangsaan Arabia. Nama mereka tertera pada alat-alat kedokteran, tetapi
sedikit saja kisah yang dapat kita peroleh tentang mereka. Konon mereka dibesarkan oleh ibunya yang sudah janda sejak masa kecilnya. Dengan kasih sayang yang besar dan kerja keras, ibunya mendidik dan menyekolahkan mereka di Syria hingga berhasil menjadi dokter. Setelah menyelesaikan studinya di Syria, mereka bekerja sebagai dokter di Sisilia, Asia Kecil. Sebagai orang beriman, cinta kasih sungguh-sungguh mewarnai hidup mereka. Mereka mengabdikan seluruh kepandaian dan ilmu mereka guna menolong orang-orang sakit tanpa memungut bayaran. Semua orang menyanjung dan menghormati mereka sebagai orang Kristen yang benar-benar menghayati ajaran Kristus. Dalam karyanya mereka juga turut mewartakan Injil Kristus kepada orang-orang sekitar.
Dalam bahasa Yunani kedua kakak beradik ini dijuluki "Anarguroi" yang berarti "orang yang tidak menghiraukan uang." Julukan ini tepat karena pengabdian mereka sebagai dokter tanpa memungut biaya (uang) dari para pasiennya. Sering sekali mereka menyembuhkan orang sakit bukan karena keahliannya tetapi karena imannya akan Kristus dan perhatiannya yang besar pada kesembuhan orang-orang sakit. Karena perbuatan cinta kasih mereka itu, mereka ditangkap dan dipenjarakan oleh prefek Lysias, dan dipaksa menyembah dewa-dewi kafir. Namun mereka tidak gentar sedikit pun menghadapi segala siksaan itu. Kepada Lysias mereka menegaskan bahwa agama Kristen sangat penting untuk keselamatan yang kekal. Setiap siksaan yang dikenakan pada mereka tidak mempan mematahkan iman mereka. Tuhan ada dipihak mereka. Akhirnya prefek itu memutuskan untuk memenggal saja kepala mereka untuk menghabisi nyawa mereka. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 27 September 303 pada masa pemerintahan Kaisar Diokletianus yang kejam itu.
Kisah lain mengungkapkan peristiwa pembunuhan mereka secara mendetail. Keduanya disalibkan dan dilempari batu serta dipanah. Tetapi batu-batu itu memental dan mengenai para pelempar itu sendiri. Demikian juga para pemanah terkena sendiri panah yang mereka tembakkan. Sesudah kematian mereka, banyak terjadi mukjizat penyembuhan. Di antara orang-orang besar yang disembuhkan ialah Raja Yustianus I. Oleh karena itu raja mendirikan sebuah gereja besar di Konstantinopel untuk menghormati mereka. Paus Felix IV (526 - 530) mendirikan sebuah gereja lagi bagi mereka di Roma. Nama merea dimasukkan dalam doa syukur agung misa. Para dokter menghormati mereka dan menjadikan mereka pelindung para dokter dan alat-alat kedokteran.
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar