Allah Islam Salah Paham Karena Memahami Kata Kias Secara Lugas

 Umat islam percaya kalau ayat-ayat yang ada dalam alquran merupakan wahyu Allah. Mereka percaya yang tertulis itu adalah kata-kata allah sendiri. Allah berbicara kepada muhammad. Namun menariknya ada banyak ayat alquran yang dilihat sebagai bentuk kesalah-pahaman allah swt. Di antaranya adalah ketika allah swt ini menanggapi omongan-omongan orang Yahudi dan Nasrani. Terlihat jelas kalau allah swt salah memahami pernyataan orang-orang Yahudi dan Nasrani itu. Sayangnya, hal ini tidak disadari oleh kaum muslim. Mereka tetap mengakui kebenaran alquran.

Kontradiksi Alquran: Masihkah Dikatakan Kitab Suci

Umat islam seringkali mempersoalkan pertentangan dalam kitab suci orang Kristen, baik itu Katolik maupun protestan. Dan upaya itu mereka hanya membuat seolah-olah ada kontradiksi. Umat islam tak pernah menyadari kalau ternyata alquran juga penuh kontradiksi. Atau mereka pura-pura tidak tahu. Semua ini bisa terjadi karena umat islam sudah dicekoki bahwa alquran adalah kitab yang sempurna.

Analogi Anamorphosis untuk Melihat Agama Katolik yang Benar

Ketika orang dengan pemikiran yang salah, maka ia akan menghasilan pemikiran atau pernyataan yang salah juga. Yesus pernah berkata, "Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik." (Luk 6: 43). Demikian pula halnya ketika orang salah melihat ajaran Katolik, maka penilaiannya pun jadi salah.

RENUNGAN HR KRISTUS RAJA, THN C

Renungan HR Kristus Raja Semesta Alam, Thn I

Bac I 2Sam 5: 1 – 3; Bac II     Kol 1: 12 – 20;

Injil              Luk 23: 35 – 43;

Bacaan liturgi hari ini menampilkan menampilkan tema raja dan kerajaan untuk menegaskan hari raya yang dirayakan ini, yaitu Kristus Raja Semesta Alam. Bacaan pertama menampilkan terpilihnya Daud menjadi raja. Memang kisah ini tidak ada kaitan langsung dengan Yesus Kristus sebagai raja, namun kalau direnungkan ia berkorelasi langsung. Terpilihnya Daud menjadi raja mau menegaskan bahwa Yesus juga adalah raja. Yesus dikenal sebagai anak atau putra Daud. Nah, karena Daud adalah raja, maka putranya kelak juga menjadi raja. Dialah Tuhan kita Yesus Kristus.

Yesus sebagai raja mendapat pengakuan dalam Injil hari ini. Lukas menceritakan kisah penyaliban, dan dalam peristiwa itu ada pengakuan sebagai raja. Setidaknya ada dua pengakuan. Yang pertama datang dari Romawi (ay. 37-38), baik itu prajuritnya maupun rajanya. Di sini Yesus diakui sebagai Raja orang Yahudi. Memang pengakuan ini merupakan bentuk penghinaan, dan gelar raja yang dimaksud masih bersifat politik-duniawi. Pengakuan kedua datang dari penyamun yang ikut disalibkan bersama Yesus (ay. 42). Di sini gelar raja yang dimaksud bersifat rohani-eskatologis. Yesus adalah raja penebus.

Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose merefleksikan peran Yesus sebagai raja, yang tak jauh seperti ungkapan iman penyamun yang disalibkan bersama Yesus dan mengakui-Nya sebagai raja. Rasul Paulus menyadarkan umat di Kolose bahwa Yesus datang membawa terang dan menghalau kegelapan dari dunia. Karena itulah, Kerajaan-Nya adalah “kerajaan terang” (ay. 12). Bagi Paulus sebagai raja Yesus sudah membawa “pengampunan dosa” (ay. 14) yang mengampuni kita sehingga “melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih” (ay. 13), yaitu kerajaan terang. Ini terjadi melalui peristiwa di salib karena kita telah didamaikan oleh “darah salib Kristus” (ay. 20).

Apa pesan Tuhan lewat sabda-Nya dalam tiga bacaan liturgi hari ini? Pertama-tama kita disadarkan Yesus sungguh raja, namun bukan dalam arti politik duniawi, melainkan rohani-eskatologis. Kita disadarkan sebagai raja Dia telah menebus kita dari kuasa maut, yaitu dosa. Oleh karena itu, jangan sia-siakan penebusan-Nya. Kita harus tetap selalu menyadari itu. Kita harus tahu bahwa dengan penebusan itu kita telah dimasukkan menjadi warga kerajaan terang, sehingga kita adalah anak-anak terang. Sebagai anak-anak terang, kita diajak untuk membawa terang itu kepada kegelapan, sehingga mereka yang berada di sana akhirnya bisa melihat dan menikmati terang itu.

by: adrian 

MUHAMMAD ADALAH NABI PALSU. INI PENJELASANNYA

 Umat islam mengakui bahwa muhammad adalah nabi, utusan allah swt. Umat islam wajib tahu bahwa orang Kristen menghormati sikap muslim itu. Namun, umat islam harus juga menghormati orang Kristen yang tidak mengakui kenabian muhammad. Orang Kristen punya alasan atau dasar untuk menolak muhammad sebagai nabi. Umat islam wajib tahu. Apakah umat islam menerima atau menolak alasan tersebut, itu persoalan lain

Mencari Pembenaran Tindakan Muhammad Nikahi Bocah 6 Tahun

Video di atas sepintas mau menjelekkan agama kristen dengan menampilkan sosok Yoas. Namun secara implisit sebenarnya mau membenarkan perbuatan muhammad yang menikahi Aisyah, yang berusia 6 tahun. Dikatakan bahwa saat usia 7 tahun Yoas menikahi 2 orang sekaligus. Padahal alkitab tidak pernah mengatakan Yoas menikah dengan 2 orang saat umur 7 tahun. Jadi, fitnah dan penyesatan dipakai untuk membenarkan tindakan muhammad. Akan tetapi, yang perlu disadari adalah tak ada satu orang kristen yang menjadikan Yoas sebagai teladan. Sementara muhammad, sekalipun jelas-jelas amoral, justru dijadikan teladan.

Menyembunyikan Keburukan Islam Dengan Kebaikan Agama Lain

Aksi-aksi kekerasan, intoleransi hingga terorisme yang dilakukan oleh umat islam membuat beberapa tokoh berusaha menutupi keburukan islam dengan mengatas-namakan kebaikan agama-agama lain. Intinya, islam tidak punya kebaikan itu. Namun, supaya tetap bisa disebut "agama" mereka mengatas-namakan agama-agama lain yang memang mempunyai kebaikan itu. Perlu diketahui dan disadari umat islam yang melakukan aksi kekerasan, intoleransi dan terorisme mendadarkan aksinya pada ajaran islam yang ada dalam alquran dan hadis. Lucunya, orang yang menyembunyikan keburukan islam ini tidak berdasarkan ajaran islam yang ada dalam alquran dan hadis, tapi atas nama kebaikan agama-agama. Akan tetapi, sekalipun tahu agamanya tidak baik, kenapa orang masih bertahan?

Apa Maksud "Muhammad Cuma Mengada-Ada Saja" yang Ada dalam Alquran?

 Kalau kita membaca alquran, kita akan menemukan frasa atau kalimat seperti ini: Muhammad cuma mengada-ada saja. Biasanya frasa atau kalimat itu keluar dari mulut orang kafir, yaitu orang Yahudi dan Nasrani (Kristen) yang ada di Mekkah atau Madinah. Alquran sendiri tidak menjelaskan masuk dari pernyataan itu. Yang ada hanyalah pembelaan diri atau rasionalisasi. Video berikut hendak menjelaskan maksud dari pernyataan itu.

Ternyata Allah swt Tak Tahu Muhammad Tak Bisa Baca

Alquran adalah wahyu auloh. Itulah keyakinan islam. Wahyu auloh ini terbagi 2, yaitu wahyu yang turun di Mekkah dan Madinah. Wahyu yang turun di Mekkah mendahului wahyu Madinah. Waktu di Mekkah auloh pernah bilang bahwa muhammad tidak bisa membaca. Menjadi aneh, kenapa di Madinah auloh minta muhammad bacakan ayat alquran. 

Benar, Islam Agama Irrasional

Menyimak video di atas, orang yang masih waras akan geleng-geleng kepala. Pernyataan yang mungkin spontan keluar dari mulutnya adalah: "tak masuk akal". Orang lain lagi mungkin cuma bisa ucapkan 1 kata ini: gila. Ceramah-ceramah keagamaan islam ini sungguh di luar nalar akal sehat. Tidak ada otoritas islam yang menentang ceramah itu. Ia juga membuat islam sebagai agama irrasional. Dengan kata lain, citra islam menjadi buruk. Tapi, kenapa orang tetap suka memeluk islam? 

INI FENOMENA MENARIK AGAMA ISLAM

Tak bisa sangkal islam memang agama yang menarik. Umat islam sendiri selalu berkata, "Islam is easy." Islam itu mudah. Islam itu indah. Islam itu damai. Dan masih banyak pernyataan-pernyataan menarik lainnya tentang islam. Berikut ini disampaikan fenomena menarik tentang islam yang selama ini berlum pernah terungkap.
 

Fatalisme Islam

Jika umat islam mengakui dan percaya alquran benar, maka haruslah dikatakan bahwa islam menganut ajaran fatalisme. Artinya, apa yang terjadi di muka bumi ini karena auloh menghendaki. Bahasa lainnya adalah takdir. Karena itu, bencana yang melanda ponpes al khoziny dilihat sebagai kehendak auloh. Tuhanlah yang menghendakinya. Demikian korbannya. Ada santri yang mati, ada juga yang selamat (hidup). Mereka yang mati itu karena auloh menghendakinya.

Yang Penting Bicara Baik

Orang yang masih waras, punya akal budi dan melek kehidupan nyata pasti akan tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan ustad Kaimana ini. Alasannya karena apa yang dikatakan ustad ini jauh panggang dari api, alias omong kosong. Karena ini konteksnya adalah ceramah keagamaan (tausyiah), maka omong kosong itu disampaikan kepada jemaah muslim. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah apakah mereka tidak malu. Kenapa sang ustad tidak malu? Kenapa jemaah suka mendengarkan omong kosong ini? Hal ini disebabkan karena islam membolehkan untuk berbohong. Karena boleh berbohong, maka kewajibannya adalah senang dibohongi.