Senin, 31 Maret 2025

JANGAN HANYA LIHAT JABATANNYA

Selama ini kita tahu bahwa nabi itu adalah utusan Tuhan. Mereka selalu membawa pesan dari Tuhan. Hal ini membuat kita berpikir bahwa hidup mereka sangatlah dekat Tuhan, karena mereka mempunyai relasi istimewa dengan Tuhan. Dari gambaran ini tak salah jika kita berkesimpulan bahwa nabi itu adalah orang yang baik.

Akan tetapi, Yeremia membuka mata kita bahwa tidak selamanya nabi itu baik. Dalam Yeremia 28: 1 – 17 dikisahkan ada nabi bernama Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon. Dengan mengatasnamakan Tuhan, ia menyampaikan kabar gembira kepada seluruh umat, “Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu. Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel.” (ay. 2 – 3).

Ketika mendapat tantangan dari Nabi Yeremia, Nabi Hananya memberi semacam perumpamaan tentang pembebasan itu dengan mengambil gandar dari tengkuk Yeremia dan mematahkannya. Hananya berkata di hadapan umat, "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" (ay. 11).

Menghadapi perumpamaan Hananya ini, Yeremia menggantikan gandarnya sesuai perintah Tuhan. Kini gandarnya bukan lagi dari kayu melainkan berbahan besi. Tentulah Hananya akan mengalami kesulitan untuk mematahkan gadar itu. Yeremia berkata, “Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya." (ay. 14). Di sini Yeremia mau mengatakan bahwa penderitaan umat masih akan berlangsung, malah semakin berat. Kuk penindasan akan semakin keras dan berat seperti besi.

Klik di sini untuk baca selanjutnya….

Jumat, 28 Maret 2025

Perbandingan Ayat Cinta dan Ayat Membunuh dlm Alquran


Alquran merupakan wahyu Allah. Karena sifat Allah itu adalah kasih/cinta, maka tak heran dalam alquran juga termuat ayat-ayat yang berisi dengan cinta kasih. Akan tetapi, tak bisa ditutupi kalau dalam alquran juga terdapat ayat-ayat membunuh. Sebagaimana ayat kasih, ayat membunuh juga merupakan kata-kata allah. Dengan demikian ia adalah kehendak Allah. Bagaimana perbandingan ayat kasih dan ayat membunuh dalam alquran? Perlu diketahui bahwa ayat kasih yang disoroti di sini adalah ayat dimana di dalamnya terdapat kata dengan kata dasar "cinta" dan "kasih". Misalnya seperti mengasihi, mencintai, kekasih, dll. Sedangkan ayat membunuh hanya fokus pada ayat dimana di dalamnya terdapat kata dengan kata dasar "bunuh". Contohnya seperti membunuh, pembunuh, dll.

Kamis, 27 Maret 2025

BUKU-BUKU YANG MENGULAS TEMA ISLAM DAN TERORISME


Sering umat non muslim mendengar pembelaan dari kaum muslim bahwa islam itu agama damai, rahmatan lil alamin. Ketika muncul aksi terorisme, umat islam selalu membela agamanya dengan berkata, “Kaum teroris telah membajak ajaran islam” atau dengan perkataan lain, “Kaum teroris salah menafsirkan wahyu allau swt.” Pembelaan demi pembelaan yang dilakukan olah kaum muslim sama sekali tidak mengurangi jatuhnya korban keganasan dan kebiadaban para teroris.

Yang membingungkan kaum non muslim adalah di saat umat islam membela dengan membenarkan agama islam, nyata bahwa kaum teroris itu adalah umat islam yang melakukan aksinya berdasarkan ajaran islam. Artinya, ideologi terorisme itu berakar dalam ajaran islam, yang pusatnya adalah alquran dan hadis.

Berikut ini kami tampilkan beberapa buku yang mengulas tema terorisme islam. Kalau mau membaca tinggal klik pada link di bawah. Kami tidak mau mempengaruhi anda atau mau mengatakan bahwa islam itu memang agama teroris. Kami berharap anda membacanya secara kritis.

https://www.scribd.com/document/796688485/Islam-dan-Terorisme

https://www.scribd.com/document/845781027/Prestasi-Dan-Warisan-Nabi-Muhammad 

https://www.scribd.com/document/815053494/Rekam-Jejak-Radikalisme-Wahabi

https://www.scribd.com/document/795801816/Akar-Terorisme-Islam

https://www.scribd.com/document/813969819/Sebuah-Studi-Tentang-Alquran

Selasa, 25 Maret 2025

Menelisik Ayat "Membunuh" dalam Alquran. Benarkah Ada Perintah dari Allah swt?


Islam diidentikkan dengan kekerasan dan terorisme. Hal ini dapat dimengerti karena ada banyak ayat kekerasan dalam alquran, yang diyakini sebagai wahyu allah. Ideologi teroris sendiri merujuk pada alquran. Sebagai agama, apa yang diperintahkan oleh allah adalah merupakan kewajiban bagi umatnya. Karena itulah, kaum teroris memiliki alasan dengan segala tindak terornya karena demikianlah yang diperintahkan allah swt. Mereka melaksanakan kehendak Allah. Hal yang sama juga dengan membunuh. Ada perintah dari allah untuk membunuh orang kafir dan kaum munafik. Umat islam yang sejati, yang taat, harus melakukan perintah itu karena itu merupakan kewajiban islam.

Minggu, 23 Maret 2025

BENARKAH ANGGOTA ISIS ITU BUKAN ISLAM?

KOMPAS, 14 Maret 2015, menampilkan tulisan Ali Mustafa Yaqub, imam besar Masjid Istiqlal. Judul tulisannya adalah “NIIS, Khawarij, dan Terorisme”. Tulisan menarik ini bisa dikatakan sebagai bentuk pembelaan terhadap agama islam yang selalu dikaitkan dengan terorisme. Sebenarnya pembelaan ini sudah banyak kali muncul, semenjak kehadiran kelompok teroris Al Qaeda. Jadi, dapatlah dikatakan bahwa tidak ada yang baru dalam tulisan tersebut.

Akan tetapi, tulisan tersebut, sebagaimana tulisan-tulisan lain yang sejenis, masih menyisahkan kebingungan. Satu hal yang membuat bingung akhirnya melahirkan pertanyaan sebagaimana judul tulisan ini. Selain kebingungan, dalam tulisan Mustafa terdapat satu hal, yang bagi saya, terkesan lucu.

Dikatakan lucu karena, untuk membela agama islam, Mustafa malah semacam melemparkan persoalan radikalisme ini kepada penganut agama lain. Ali Mustafa menulis, “Sebab, terorisme dapat datang dari pemeluk agama mana saja…” Argumentasi ini mirip seperti argumen seorang anak yang kedapatan menyontek saat ujian. Ketika ditanya gurunya kenapa menyontek, ia membela diri dengan berkata, “Orang lain juga nyontek, koq!”

Pernyataan Mustafa ini terkesan menutupi persoalan utama: kaitan agama islam dan terorisme. Memang penulis mengatakan bahwa sejatinya terorisme tak ada kaitannya dengan agama. Tapi, benarkah demikian?

Klik di sini untuk baca selanjutnya….

Jumat, 21 Maret 2025

Meski Alqurannya Sama, Kenapa Soal Akhlak Islam Indonesia Beda dengan Arab


 Dalam salah satu ceramahnya, seorang tokoh dan pemikir islam mengatakan bahwa sebagai agama islam mempunyai 3 unsur, yaitu akidah, syariah dan akhlak. Soal akidah dan syariah tidak ada perbedaan antara islam Indonesia dan islam Arab. Alqurannya juga satu dan sama. Akan tetapi, kalau soal akhlak, muslim Indonesia lebih unggul dari islam Arab. Menjadi pertanyaan menggelitik, apakah akidah dan syariah tidak membentuk akhlak? Apakah ajaran agama tidak berperan dalam pembentukan akhlak? Jangan-jangan keunggulan akhlak muslim Indonesia tidak ditentukan oleh ajaran agama.

Rabu, 19 Maret 2025

Hal Penting dlm Buku "Apakah Alkitab Bible Masih Asli"


 Di akhir tahun 2024 lalu muncul postingan di Youtube yang menampilkan dan menawarkan buku dengan judul Apakah Alkitab Bible Masih Asli. Kami sudah mendapatkan buku tersebut dan membacanya. Setelah membaca semua buku tersebut, kami sama sekali tidak menemukan adanya informasi baru. Semua yang disampaikan dalam buku itu sudah diketahui oleh orang Kristen pada umumnya. Karena itulah, buku ini begitu heboh di kalangan islam, tapi biasa-biasa saja di Kristen, baik itu Katolik maupun Protestan. Setelah membaca keseluruhan buku ini, kami mau menyampaikan beberapa hal penting terkait dengan buku ini.

Senin, 17 Maret 2025

Menemukan Ajaran Doketisme dalam Alquran


Umat islam kerap menyombongkan diri dengan mengatakan kitab sucinya langsung dari allah, bukan karangan manusia. Akan tetapi, jika dikritisi, misalnya dengan perbandingan teks-teks kuno, maka akan ditemukan ada banyak wahyu allah yang memiliki kemiripan dengan beberapa teks kuno. Misalnya, gambaran surga yang ada dalam alquran tak jauh beda dengan gambaran firdaus dalam sastra Persia yang sudah ada jauh sebelum islam lahir. Atau, surah al Fatiha memiliki kemiripan dengan doa liturgi Kristen Koptik Syria. Demikian pula beberapa ajaran, yang oleh Gereja dinyatakan sesat, ada dalam alquran. Salah satunya ajaran doketisme. Dengan ini semua, masihkah umat islam membanggakan kitab sucinya sungguh wahyu langsung dari Allah?

Jumat, 14 Maret 2025

Kisah Penyaliban Yesus: Dari Alkitab Hingga Alquran


 Antara Alkitab hingga alquran, sebenarnya ada banyak pandangan perihal penyaliban Yesus. Alkitab dan buku-buku sejarah dunia, yang ditulis dalam abad pertama dan kedua menyatakan bahwa yang wafat di kayu salib itu adalah Yesus. Keseragaman pandangan ini bisa terjadi karena mereka berdasarkan fakta. Mulai abad kedua muncul aneka pandangan tentang peristiwa penyaliban itu. Pandangannya beragam terkait siapa yang disalibkan. Ada yang jelas-jelas menyebut nama seperti Basilides (Simon Kirene) dan Injil Barnabas (Yudas Iskariot), ada juga yang tidak menyebut nama. Pandangan Gnostisisme (abad II) memiliki kemiripan dengan Nestorianisme (abad IV), sedangkan Dokestime (abad II) mirip dengan alquran (abad VII). Keragaman pandangan ini terjadi karena mereka tidak mendasarkan diri pada fakta, melainkan pada fantasi.

Rabu, 12 Maret 2025

Memahami Buku "Apakah Alkitab Bible Masih Asli"


 Buku dengan judul Apakah Alkitab Bible Masih Asli begitu heboh di kalangan islam. Mereka seperti mendapat durian runtuh. Buku ini seakan menjadi semacam amunisi untuk menyerang orang-orang Kristen, entah itu Katolik maupun Protestan. Syukur-syukur kalau orang Kristen ini murtad dan menjadi mualaf. Tentulah yang memurtadkan itu pasti masuk surga, berdasarkan sabda muhammad. Karena islam biasanya tidak punya daya kritis, maka isi buku ini pun pastilah akan diterima bulat-bulat. Namun, jika disikapi dengan kritis, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui, bahkan oleh umat islam sendiri.

Senin, 10 Maret 2025

Berbagai Upaya Pembenaran Alquran


 Ternyata tidak hanya muhammad saja yang diupayakan kebenarannya, melainkan juga alquran. Mungkin umat islam sadar dan tahu kalau kebenaran alquran tidak bisa diverifikasi, maka diusahakanlah mencari pembuktian-pembuktian di luar islam untuk membenarkan alquran. Itulah yang terlihat dalam beberapa ceramah ustad Menachem Ali. Tentulah umat islam yang mendengarnya, karena tidak mempunyai daya kritis, tak jauh beda dengan umat islam pada masa muhammad, percaya begitu saja akan apa yang dikatakan Menachem Ali. Namun, bagi yang memiliki daya kritis, tentulah pernyataan-pernyataan Menachem Ali itu tak lebih dari retorika dan upaya pembenaran alquran.

Jumat, 07 Maret 2025

Memahami Alasan Islam Suka akan Info Pemalsuan Alkitab


 Keberadaan buku yang menampilkan tentang pemalsuan Alkitab menjadi daya tarik islam. Padahal kalau membaca buku tersebut, tidak ada hal baru yang ditemukan. Informasi-informasi yang disampaikan sudah diketahui oleh orang Kristen sejak dahulu kala. Artinyanya, orang Kristen sekarang (baik Katolik maupun Protestan) tahu kalau dalam kitab sucinya adanya perubahan, tambahan, sisipan. Karena itu, kenapa informasi tentang Alkitab yang tidak asli lagi begitu heboh di kalangan islam, tapi biasa saja bagi umat kristiani. Video di atas mencoba untuk memahaminya.

Rabu, 05 Maret 2025

Melihat Pembenaran Keagungan Muhammad


 Cukup menarik mengikuti ceramah ustad Menachem Ali. Patut diakui dia orangnya pandai beretorika. Omongannya, tanpa disikapi dengan kritis, akan diterima sebagai sebuah kebenaran. Dan itulah yang terjadi. Pastilah para pendengarnya percaya sepenuh hati dengan isi ceramahnya. Akan tetapi, jika dikritisi, tentulah akan ditemukan fakta sebaliknya. Seperti ceramah beliau tentang keagungan muhammad. Dapat dikatakan ceramah itu tak lebih dari upayanya untuk membenarkan keagungan muhammad.

Selasa, 04 Maret 2025

RENUNGAN HARI SELASA BIASA VIII, THN I

Renungan Hari Selasa Biasa VIII – Thn I

Bac I           Sir 35: 1 – 12; Injil                   Mrk 10: 28 – 31

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: ……” (ay 29 – 30). Di sini Tuhan Yesus mau meneguhkan para murid-Nya untuk tidak ragu mengikuti Dia dan mewartakan Injil. Siapa yang percaya dan setia, pasti akan menerima kelimpahan berkat dan pasti memperoleh hidup kekal. Tuhan tidak akan ingkar janji. Dia akan membalas.

Apa yang diwartakan Injil, yaitu bahwa Tuhan akan membalas, tampak juga dalam warta bacaan pertama yang diambil dari Kitab Putra Sirakh. Dalam kitabnya penulis menulis, “Dia itu Tuhan pembalas, dan engkau akan dibalas-Nya dengan tujuh lipat.” Kalau dalam Injil seratus lipat, Kitab Putra Sirakh tujuh lipat. Soal angka memang beda, namun intinya sama, yaitu kepenuhan. Segala kebaikan yang dilakukan akan dibalas Tuhan dengan kelimpahan berkat. Karena itu sama seperti dalam Injil, dalam Kitab Putra Sirakh juga penulis mau meneguhkan para pembacanya untuk tidak ragu memenuhi hukum Taurat (ay 1), berbuat baik (ay 2), menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman (ay 3). Siapa yang setia melaksanakannya akan dibalas Tuhan dengan berkat dan Rahmat-Nya.

Sering dalam kehidupan motivasi kebaikan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan berkat Tuhan. Karena itu, ketika berkat Tuhan tak kunjung datang, sekalipun kebaikan demi kebaikan sudah dilakukan, maka kita menjadi patah semangat. Tak jarang juga di antara kita memilih percaya Tuhan tidur atau mungkin Tuhan tidak ada. Sabda Tuhan dalam bacaan-bacaan liturgi hari ini mau meyakinkan kita bahwa Tuhan setia pada janji-Nya. Tuhan akan membalas setiap kebaikan yang telah kita lakukan, karena Dia adalah Tuhan pembalas. Karena itu, jangan takut berkorban, dan jangan ragu pada janji Tuhan. Teruslah mengikuti Dia dengan berbuat kebaikan. Percayalah, Tuhan menjamin dan menepati janji-Nya.

by: adrian 

Senin, 03 Maret 2025

RENUNGAN HARI SENIN BIASA VIII, THN I

Renungan Hari Senin Biasa VIII – Thn I

Bac I           Sir 17: 24 – 29; Injil                 Mrk 10: 17 – 27

Sabda Tuhan dalam bacaan-bacaan liturgi hari ini mau mengajak kita untuk memiliki sikap lepas bebas terhadap kelekatan-kelekatan yang dapat menghalangi kita masuk ke dalam kebahagiaan kekal. Kebahagiaan kekal itu disamakan dengan kebersatuan kita dengan Sang Pencipta. Dalam bacaan pertama, penulis Kitab Putra Sirakh mengatakan bahwa penghalang kita untuk bisa mendapatkan hidup kekal adalah dosa. Namun penulis juga mengingatkan bahwa Tuhan selalu membuka pintu tobat bagi mereka yang menyesal (ay 24) dan berpaling kepada Tuhan, karena belas kasih dan pengampunan Tuhan itu besar (ay 29). Namun tidak berhenti di situ saja. Penulis Kitab Putra Sirakh menegaskan supaya kita berani melepaskan dosa (ay 25).

Sikap lepas bebas juga dituntut oleh Tuhan Yesus. Dalam Injil terlihat jelas dalam diri orang kaya yang menghadap Yesus, yang ingin petunjuk untuk memperoleh hidup yang kekal. Dari kisah tersebut dapat dikatakan ada yang menghalangi orang muda yang kaya itu untuk mendapatkan hidup yang kekal. Penghalang itu adalah harta kekayaannya. Tuhan Yesus meminta dia untuk lepas bebas dari kekayaannya dengan menjual semuanya itu dan membaginya kepada orang miskin sehingga dia mendapatkan harta di surga (ay 21). Dikatakan bahwa orang muda itu kecewa dan pergi dengan sedih (ay 22). Artinya, orang muda itu tidak bisa lepas bebas dari kekayaannya.

Hidup kekal adalah dambaan bagi setiap manusia. Sorga merupakan tujuan akhir ziarah hidup manusia. Di sanalah manusia mendapatkan hidup kekal. Akan tetapi, setan menciptakan halangan bagi manusia untuk memperoleh hidup yang kekal tadi. Dengan kata lain, setan tidak mau manusia masuk sorga; setan ingin manusia ke neraka. Sabda Tuhan dalam bacaan-bacaan liturgi hari ini menampilkan 2 penghalang bagi manusia untuk mendapatkan hidup kekal, yaitu dosa dan kekayaan. Kelekatan pada kedua penghalang inilah yang menghambat manusia masuk sorga. Perlu diketahui memiliki kekayaan bukan berarti dosa, tapi ia bisa menjadi penghalang ketika manusia melekat padanya. Untuk bisa mendapatkan hidup yang kekal, maka manusia harus bersikap lepas bebas dari kedua penghalang tadi. Manusia harus melepaskan dosa dan berpaling pada Tuhan. Manusia harus berani melepaskan kelekatannya pada harta kekayaan dan mengikuti Tuhan.

by: adrian 

Sekalipun Keturunan Yahudi, Orang Kristen Tetap Tak Akui Kenabian Muhammad


Dalam salah satu ceramahnya, Ustad Menachem Ali menjelaskan bahwa muhammad itu masih keturunan Yahudi. Keyahudiannya itu diperoleh dari garis keturunan ibu. Padahal Menachem Ali tahu kalau Yahudi itu menganut prinsip patrilineal atau garis keturunan bapak. Yang selalu disebut dan diperhitungkan itu adalah nama bapaknya. Hal ini sepertinya sengaja diabaikan Menachem demi upayanya membenarkan kenabian muhammad. Karena pernyataannya ini bisa saja dikaitkan dengan nubuat kedatangan seorang nabi yang ada dalam Kitab Ulangan 18: 18. Akan tetapi, sekalipun benar bahwa muhammad itu keturunan Yahudi, tetap saja umat Kristen tidak akan mengakuinya sebagai nabi. Ini dia alasannya.

Sabtu, 01 Maret 2025

RENUNGAN HARI SABTU BIASA VII, THN I

Renungan Hari Sabtu Biasa VII – Thn I

Bac I           Sir 17: 1 – 15; Injil                   Mrk 10: 13 – 16

Sabda Tuhan dalam bacaan-bacaan liturgi hari ini mau mengatakan kepada kita betapa manusia itu luhur mulia. Hal ini sangat kental disuarakan penulis Kitab Putra Sirakh. Berangkat dari kisah penciptaan (Kej 1: 26 – 30; 2: 5 – 7) penulis kembali menyuarakan kemuliaan manusia dengan gaya bahasanya sendiri. Dapatlah dikatakan kemuliaan dan keluhuran manusia itu terletak pada gambaran Allah. Memang awalnya dikatakan manusia diciptakan Tuhan dari tanah (ay 1), yang mau menunjukkan kerapuhannya, tetapi penulis menegaskan bahwa menurut gambar Allah dijadikan-Nya manusia itu (ay 3). Tidak hanya itu, dikatakan bahwa Allah “menanamkan mata-Nya sendiri di dalam hati manusia” (ay 8). Jadi, poin penting yang mau disampaikan penulis Kitab Putra Sirakh di sini adalah bahwa manusia itu luhur mulia sehingga pantas untuk dihormati dan dihargai.

Kemanusiaan itu tidak dibatasi oleh sekat gender, suku, status sosial atau juga usia. Inilah yang mau disampaikan lewat tindakan Tuhan Yesus yang memarahi para murid-Nya yang mencegah anak-anak datang kepada-Nya (ay 13). Para murid tidak dapat melihat kemuliaan dan keluhuran martabat manusia dalam diri anak-anak. Akan tetapi, Yesus menegaskan kepada mereka bahwa mereka “itulah yang empunya Kerajaan Allah” (ay 14). Jadi, sekali pun anak-anak, yang dalam budaya tidak terhitung dalam status masyarakat, mereka tetaplah manusia yang perlu dihormati dan dihargai.

Dalam kehidupan terkadang kita sering menilai manusia menurut cara pandang kita. Kita membuat klasifikasi manusia berdasarkan ukuran kita. Karena itu terciptalah sekat-sekat pemisah di antara manusia. Penghormatan atas pribadi manusia didasarkan pada stratanya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk melihat manusia dengan tolok ukur Allah. Setiap manusia harus dihormati dan dihargai bukan karena status sosialnya, bukan pula karena agama atau sukunya, atau apapun, melainkan karena kemanusiaannya. Setiap manusia adalah gambaran Allah. Ada keilahian dalam diri manusia. Inilah dasar kenapa Gereja Katolik menentang hukuman mati dan aborsi. Sekalipun manusia itu super jahat, dia tetaplah manusia. Kejahatan hanya mengaburkan keilahian yang ada dalam diri manusia itu. Ibarat mendung yang menutup cahaya matahari. Di balik mendung itu, matahari tetaplah bersinar.

by: adrian