Kitab
suci umat islam adalah Al-Qur’an. Umat islam yakin bahwa kitab sucinya berasal
langsung dari Allah, tanpa pengantara. Apa yang tertulis dalam Al-Qur’an
merupakan kata-kata Allah sendiri, bukan perkataan manusia. Oleh umat islam
Al-Qur’an dijadikan pedoman yang menuntun setiap umat islam. Karena itu, tidak
heran jika ada orang mengatakan bahwa radikalisme dan kekerasan yang selalu
dikaitkan dengan islam mendapat pendasarannya dalam Al-Qur’an. Dengan kata
lain, Al-Qur’an memang mengajarkan umat islam untuk bertindak keras, kejam
bahkan biadab. Salah satu bentuk kekejaman itu adalah membunuh.
Berikut
ini akan ditampilkan “ayat-ayat membunuh” yang ada dalam Al-Qur’an.
Pertama-tama perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan “ayat-ayat membunuh”
adalah ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata dengan kata dasar “bunuh”
(membunuh, dibunuh, pembunuhan). Kami mendasarkan pada Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Edisi Terkini Revisi
Tahun 2006. Namun sebelum membaca teks-teks Al-Qur’an di bawah ini, kami
hendak memberikan beberapa petunjuk penting.
1. Dengan akal sehat, berusahalah memahami kalimat atau ayat yang dibaca
tanpa peduli dengan latar belakang teks.
2. Sadarilah bahwa yang dibaca itu adalah kata-kata Allah.
Bertanyalah dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”
3. Kaitkan atau bandingkanlah satu ayat dengan ayat lainnya, dan bertanyalah sekali lagi dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”
4. Setiap
kali membaca 1 ayat, bertanyalah dalam hati,
“Jelaskah ayat tadi?” dan “Apakah ayat tadi benar?”
Ayat-ayat yang ada ini berdasarkan hasil tangkapan mata manusiawi. Sadar akan kelemahan dan keterbatasan, tentu ada ayat yang terlewatkan. Inilah “ayat-ayat membunuh” Al-Qur’an.
QS al-Baqarah (2)
54 : Dan (ingatlah) ketika Musa berkata
kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Kamu benar-benar telah menzalimi dirimu sendiri
dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu
bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah
dirimu. Itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu.
Sungguh, Dialah yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
61 : Dan (ingatlah) ketika kamu berkata,
“Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka
mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia memberi kami apa yang
ditumbuhkan bumi,
seperti sayur mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia
(Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari
suatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang
kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka
(kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka
mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh
para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka
dan melampaui batas,
72 : Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu
tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu
sembunyikan.
84 : Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil
janji kamu, “Janganlah kamu menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan mengusir dirimu (saudara sebangsamu) dari
kampung halamanmu.” Kemudian kamu berikrar dan bersaksi.
85 : Kemudian kamu (Bani Israel) membunuh dirimu (sesamamu) dan mengusir
segolongan dari kamu dari kampung halamannya. Kamu saling membantu (menghadapi)
mereka dalam kejahatan dan pemusuhan. Dan jika mereka datang kepadamu sebagai
tawanan, kamu tebus mereka, padahal kamu dilarang mengusir mereka. Apakah kamu
beriman kepada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian (yang lain)?
Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara
kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka
dikembalikan kepada azab yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa
yang kamu kerjakan.
87 : Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab
(Taurat) kepada Musa, dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul, dan Kami
telah berikan kepada Isa Putra Maryam bukti-bukti kebenaran serta Kami perkuat
dia dengan Rohulkudus (Jibril). Mengapa setiap rasul yang datang kepadamu
(membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan
diri, lalu sebagian kamu dustakan dan sebagian kamu bunuh?
91 : Dan apabila dikatakan kepada mereka,
“Berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an),” mereka menjawab,
“Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami.” Dan mereka ingkar kepada
apa yang setelahnya, padahal (Al-Qur’an) itu adalah yang hak yang membenarkan
apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Muhammad), “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu
orang-orang beriman?”
154 : Dan
janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh
di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu
tidak menyadarinya.
178 Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan
atas kamu (melaksanakan) qisas berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan
hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barangsiapa memperoleh maaf
dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diat
(tebusan) kepadanya dengan baik (pula). Yang demikian itu adalah keringanan dan
rahmat dari Tuhanmu. Barangsiapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan
mendapat azab yang sangat pedih.
191 : Dan bunuhlah
mereka dimana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah
mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah
kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di
tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah
balasan bagi orang kafir.
217 : Mereka bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu
adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar
kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari
sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih
kejam daripada pembunuhan. Mereka
tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu,
jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia
mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat,
dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
251 : Maka mereka mengalahkannya dengan izin
Allah, dan Dawud membunuh Jalut.
Kemudian Allah memberinya (Dawud) kerajaan, dan hikmah dan mengajarinya apa
yang Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan
sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia
(yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.
253 : Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian
mereka dari sebagian yang lain. Dia antara mereka ada yang (langsung) Allah
berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa
derajat. Dan Kami beri Isa putra Maryam beberapa mukjizat dan Kami perkuat dia
dengan Rohulkudus. Kalau Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka
tidak akan berbunuh-bunuhan, setelah
bukti-bukti sampai kepada mereka. Tetapi mereka berselisih, maka ada di antara
mereka yang beriman dan ada (pula) yang kafir. Kalau Allah menghendaki,
tidaklah mereka berbunuh-bunuhan.
Tetapi Allah berbuat menurut kehendak-Nya.
QS Ali Imran (3)
21 : Sesungguhnya orang-orang yang
mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh
para nabi tanpa hak (alasan yang benar) dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil,
sampaikanlah kepada mereka kabar gembira yaitu azab yang pedih,
112 : Mereka diliputi kehinaan dimana saja
mereka berada,
kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian)
dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi
kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan
yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.
144 : Dan Muhammad hanyalah seorang rasul; sebelumnya telah berlalu
beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh
kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia
tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang
yang bersyukur.
152 : Dan sungguh, Allah telah memenuhi
janji-Nya kepadamu, ketika kamu membunuh
mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan
itu dan mengabaikan perintah rasul setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa
yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara
kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu
dari mereka untuk mengujimu,
tetapi Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang
diberikan) kepada orang-orang mukmin.
154 : Kemudian setelah kamu ditimpa kesedihan,
Dia menurunkan rasa aman kepadamu (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari
kamu,
sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka
menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka
berkata, “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?” Katakanlah
(Muhammad), “Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah.” Mereka
menyembunyikan dalam hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. Mereka
berkata, “Sekiranya ada sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini,
niscaya kita tidak akan dibunuh
(dikalahkan) di sini.” Katakanlah (Muhammad), “Meskipun kamu ada di rumahmu,
niscaya orang-orang yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada
dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha
Mengetahui isi hati.
156 : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah
kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila
mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, “Sekiranya mereka tetap
bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh,” (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah
hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan
mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
168 : (Mereka itu adalah) orang-orang yang
berkata kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang,
“Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh.” Katakanlah, “Cegahlah kematian itu dari dirimu, jika
kamu orang yang benar.”
181 : Sungguh, Allah telah mendengar perkataan
orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami
kaya.” Kami akan mencatat perkataan mereka dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa hak (alasan
yang benar), dan Kami akan mengatakan (kepada mereka), “Rasakanlah olehmu azab
yang membakar!”
183 : (Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang
mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami agar kami tidak
beriman kepada seorang rasul sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang
dimakan api.” Katakanlah (Muhammad), “Sungguh, beberapa orang rasul sebelumku
telah datang kepadamu (dengan) membawa bukti-bukti yang nyata dan membawa apa
yang kamu sebutkan, tetapi mengapa kamu membunuhnya
jika kamu orang-orang yang benar.”
195 : Maka Tuhan mereka memperkenankan
permohonannya (dengan berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal
orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena)
sebagian kamu adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Maka orang yang
berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku,
yang berperang dan yang terbunuh,
pasti akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sebagai pahala dari Allah. Dan di sisi
Allah ada pahala yang baik.
QS an-Nisa (4)
29 : Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak
benar),
kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.
66 : Dan sekalipun telah Kami perintahkan
kepada mereka, “Bunuhlah dirimu atau
keluarlah kamu dari kampung halamanmu,” ternyata mereka tidak akan melakukannya
kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sekiranya mereka benar-benar
melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu lebih baik bagi mereka dan
lebih menguatkan (iman mereka).
89 : Mereka ingin agar kamu menjadi kafir
sebagaimana mereka telah menjadi kafir, sehingga kamu menjadi sama (dengan
mereka). Janganlah kamu jadikan dari antara mereka sebagai teman-teman(mu),
sebelum mereka berpindah pada jalan Allah. Apabila mereka berpaling, maka
tawanlah mereka dan bunuhlah mereka
dimana pun mereka kamu temukan, dan janganlah kamu jadikan seorang pun di
antara mereka sebagai teman setia dan penolong.
90 : kecuali orang-orang yang meminta
perlindungan kepada suatu kaum yang antara kamu dan kaum itu telah ada
perjanjian (damai) atau orang yang datang kepadamu sedang hati mereka merasa
keberatan untuk memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya diberikan-Nya kekuasaan kepada mereka (dalam) menghadapi
kamu, maka pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu dan
tidak memerangimu serta menawarkan perdamaian kepadamu (menyerah), maka Allah
tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.
91 : Kelak akan kamu dapati
(golongan-golongan) yang lain, yang menginginkan agar mereka hidup aman
bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya. Setiap kali mereka diajak kembali
kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan
kamu dan tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu, serta tidak menahan tangan mereka (dari
memerangimu),
maka tawanlah mereka dan bunuhlah
mereka dimana saja kamu temui, dan merekalah orang yang Kami berikan kepadamu
alasan yang nyata (untuk memerangi,
menawan dan membunuh) mereka.
92 : Dan tidak patut bagi seorang yang
beriman membunuh seorang yang
beriman (yang lain),
kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Barangsiapa membunuh seorang yang beriman karena tersalah (hendaklah) dia
memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta (membayar) tebusan yang
diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh
itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh)
membebaskan pembayaran. Jika dia (si terbunuh)
dari kaum yang memusuhimu, padahal dia orang beriman, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba sahaya
yang beriman. Dan jika dia (si terbunuh)
dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka
(hendaklah si pembunuh) membayar
tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa
tidak mendapatkan (hamba sahaya), maka hendaklah dia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai tobat kepada
Allah. dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
93 : Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah
neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya
serta menyediakan azab yang besar baginya.
94 : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan
janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu, “Kamu bukan seorang yang beriman,”
(lalu kamu membunuhnya), dengan
maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di sisi Allah ada harta
yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah memberikan
nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan.
155 : Maka (Kami hukum mereka), karena mereka
melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap
keterangan-keterangan Allah, dan karena mereka telah membunuh nabi-nabi tanpa hak (alasan yang benar) dan karena mereka
mengatakan, “Hati kami tertutup.” Sebenarnya, Allah telah mengunci hati mereka
karena kekafirannya, karena itu hanya sebagian kecil dari mereka yang beriman.
157 : dan (Kami hukum juga) karena ucapan
mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh
Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh
adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa
sebenarnya yang dibunuh itu),
melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.
QS al-Maidah (5)
27 : Dan ceritakanlah (Muhammad) yang
sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya
mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil)
diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata,
“Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia
(Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang
bertakwa.”
28 : “Sungguh, jika engkau (Qabil)
menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku,
aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”
29 : “Sesungguhnya aku ingin agar engkau
kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku
dan dosamu sendiri, maka engkau akan menjadi penghuni neraka; dan itulah
balasan bagi orang yang zalim.”
30 : Maka nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun
(benar-benar) membunuhnya, maka
jadilah dia termasuk orang yang rugi.
32 : Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu
hukum) bagi Bani Israel bahwa barangsiapa membunuh
seseorang,
bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka
seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul
Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang
jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di
bumi.
33 : Hukuman bagi orang-orang yang memerangi
Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi hanyalah dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan kaki mereka secara
silang atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi
mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat azab yang besar.
70 : Sesungguhnya Kami telah mengambil
perjanjian dari Bani Israel dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul.
Tetapi setiap rasul datang kepada mereka dengan membawa apa yang tidak sesuai
dengan keinginan mereka, (maka) sebagian (dari rasul itu) mereka dustakan dan
sebagian yang lain mereka bunuh.
71 : Dan mereka mengira bahwa tidak akan
terjadi bencana apa pun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu),
karena itu mereka menjadi buta dan tuli, kemudian Allah menerima tobat mereka,
lalu banyak di antara mereka buta dan tuli. Dan Allah Maha Melihat apa yang
mereka kerjakan.
95 : Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu membunuh hewan burun
ketika kamu sedang ihram (haji atau umrah). Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka
dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak yang sepadan dengan buruan yang dibunuhnya,
menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai hadyu yang dibawa ke
Ka’bah atau kafarat (membayar tebusan dengan) memberi makan kepada orang-orang
miskin atau berpuasa
seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, agar dia merasakan akibat buruk dari
perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa
kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Dan Allah Mahaperkasa,
memiliki (kekuasaan untuk) menyiksa.
110 : Dan ingatlah, ketika Allah berkata, “Wahai Isa putra
Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu
dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam
buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis
kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk
dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu
menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika
engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit
kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati
(dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku
menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) dikala engkau mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka
berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
QS al-Anam (6)
137 : Dan demikianlah berhala-berhala mereka
(setan) menjadikan terasa indah bagi banyak orang-orang musyrik membunuh anak-anak mereka untuk
membinasakan mereka dan mengacaukan agama mereka sendiri. Dan kalau Allah
menghendaki, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya. Biarkanlah mereka
bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.
140 : Sungguh rugi mereka yang membunuh
anak-anaknya karena kebodohan tanpa pengetahuan dan mengharamkan rezeki yang
dikaruniakan Allah kepada mereka dengan semata-mata membuat kebohongan terhadap
Allah. Sungguh,
mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk.
151 : Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku
bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan
apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki
kepadamu dan kepada mereka; janganlah
kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang
tersembunyi, janganlah kamu membunuuh
orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu
agar kamu mengerti.
QS al-Araf (7)
127 : Dan para pemuka dari kaum Fir’aun berkata,
“Apakah engkau akan membiarkan Musa dan kaumnya untuk berbuat kerusakan di
negeri ini (Mesir) dan meninggalkanmu dan tuhan-tuhanmu?” (Fir’aun) menjawab,
“Akan kita bunuh anak-anak laki-laki
mereka dan kita biarkan hidup anak-anak perempuan mereka dan sesungguhnya kita
berkuasa penuh atas mereka.”
141 : Dan (ingatlah wahai Bani Israil) ketika
Kami menyelamatkan kamu dari (Fir’aun) dan kaumnya, yang menyiksa kamu dengan
siksaan yang sangat berat, mereka membunuh anak-anak laki-lakimu dan
membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan
cobaan yang besar dari Tuhanmu.
150 : Dan ketika Musa telah kembali kepada
kaumnya dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang
kamu kerjakan selama kepergianku!
Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan lauh-lauh
(Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya.
(Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan
hampir saja mereka membunuhku, sebab
itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku dan
janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”
QS al-Anfal (8)
17 : Maka (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang
melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. (Allah berbuat
demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada
orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar,
Maha Mengetahui.
30 : Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir
(Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan
memenjarakanmu atau membunuhmu, atau
mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu.
Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.
QS at-Taubah (9)
111 : Sesungguhnya Allah membeli dari
orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh,
(sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an.
Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah
dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikianlah itulah kemenangan
yang agung.
QS Yusuf (12)
9 : bunuhlah
Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepadamu,
dan setelah itu kamu menjadi orang yang baik.
10 : Seorang di antara mereka berkata,
“Janganlah kamu membunuh Yusuf,
tetapi masukkan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian
musafir, jika kamu hendak berbuat.”
QS al-Isra (17)
31 : Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi
rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh
mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.
33 : Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya),
kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sungguh Kami telah memberi kekuasaan kepada
walinya, tetapi janganlah walinya itu melampaui batas dalam pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah
orang yang mendapat pertolongan.
QS al-Kahf (18)
74 : Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika
keduanya berjumpa dengan
seorang anak muda, maka dia membunuhnya.
Dia (Musa) berkata, “Mengapa engkau bunuh
jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh
orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.”
QS Taha (20)
40 : (Yaitu) ketika saudara perempuanmu
berjalan lalu dia berkata (kepada keluarga (Fir’aun), “Bolehkah saya
menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?” Maka Kami mengembalikanmu
kepada ibumu,
agar senang hatinya dan tidak bersedih hati. Dan engkau pernah membunuh seseorang, lalu Kami
selamatkan engkau dari kesulitan (yang besar) dan Kami telah mencobamu dengan
beberapa cobaan (yang berat); lalu engkau tinggal beberapa tahun di antara
penduduk Madyan,
kemudian engkau, wahai Musa, datang menurut waktu yang ditetapkan.
QS al-Hajj (22)
58 : Dan orang-orang yang berhijrah di jalan
Allah, kemudian mereka terbunuh atau
mati, sungguh, Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga).
Dan sesungguhnya Allah adalah pemberi rezeki yang terbaik.
QS al-Furqan (25)
68 : dan orang-orang yang tidak
mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan
tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat
hukuman yang berat
QS asy-Syuara (26)
14 : Sebab aku berdosa terhadap mereka, maka
aku takut mereka akan membunuhku”
15 : Allah (berfirman), “Jangan takut (mereka
tidak akan dapat membunuhmu)! Maka
pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat);
sungguh, Kami bersamamu mendengarkan (apa yang mereka katakan).
157 : Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka merasa menyesal.
QS al-Qasas (28)
9 : Dan istri Fir’aun berkata, “(Dia)
adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia
bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak
menyadari.
19 : Maka ketika dia (Musa) hendak memukul
dengan keras orang yang menjadi musuh mereka berdua, dia (musuhnya) berkata,
“Wahai Musa! Apakah engkau bermaksud membunuhku,
sebagaimana kemarin engkau membunuh
seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di
negeri (ini), dan engkau tidak
bermaksud
menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian.”
20 : Dan seorang laki-laki datang bergegas
dari ujung kota seraya berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya para pembesar negeri
sedang berunding tentang engkau untuk membunuhmu,
maka keluarlah (dari kota ini) sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
memberi nasihat kepadamu.”
33 : Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh
aku telah membunuh seorang dari
golongan mereka,
sehingga aku takut mereka akan membunuhku.
QS al-Ankabut (29)
24 : Maka tidak ada jawaban kaumnya (Ibrahim), selain mengatakan, “Bunuhlah atau bakarlah dia,” lalu Allah
menyelamatkannya dari api.
Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang yang beriman.
QS al-Ahzab (33)
16 : Katakanlah (Muhammad), “Lari tidaklah
berguna bagimu jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika demikian (kamu terhindar dari kematian) kamu
hanya akan mengecap kesenangan sebentar saja.”
26 : Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli
Kitab (Bani Quraizah) yang membantu mereka (golongan-golongan yang bersekutu) dari
benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka.
Sebagian mereka kamu bunuh dan
sebagian yang lain kamu tawan.
61 : dalam keadaan terlaknat. Dimana saja
mereka dijumpai, mereka akan ditangkap dan dibunuh
tanpa ampun.
QS al-Mu’min (40)
25 : Maka ketika dia (Musa) datang kepada
mereka membawa kebenaran dari Kami, mereka berkata, “Bunuhlah anak-anak laki-laki dari orang-orang yang beriman bersama
dia dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka.” Namun tipu daya orang-orang
kafir itu sia-sia belaka.
26 : Dan Fir’aun berkata (kepada
pembesar-pembesarnya), “Biar aku yang membunuh
Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir dia akan
menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.”
28 : Dan seseorang yang beriman di antara
keluarga Fir’aun yang menyembunyikan imannya berkata, “Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, ”Tuhanku adalah Allah,” padahal sungguh,
dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu.
Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya
itu; dan jika dia seorang yang benar, niscaya sebagian (bencana) yang
diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta.
QS al-Fath (48)
25 : Merekalah orang-orang kafir yang
menghalang-halangi kamu (masuk) Masjidilharam dan menghambat hewan-hewan kurban
sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau bukanlah karena ada beberapa
orang beriman laki-laki dan perempuan yang tidak kamu ketahui, tentulah kamu
akan membunuh mereka yang
menyebabkan kamu ditimpa kesulitan tanpa kamu sadari; karena Allah hendak
memasukkan siapa yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka
terpisah, tentu Kami akan mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka
dengan azab yang pedih.
QS al-Mumtahanah (60)
12 : Wahai nabi! Apabila perempuan-perempuan
yang mukmin datang kepadamu untuk mengadakan bai’at (janji setia) bahwa mereka
tidak akan mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah; tidak akan mencuri,
tidak akan berzina, tidak akan membunuh
anak-anaknya, tidak akan berbuat
dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu
dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah
ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh,
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
QS at-Takwir (81)
9 : karena dosa apa dia dibunuh?
QS
al-Buruj (85)
10 :
Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang-orang mukmin laki-laki dan
perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam
dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar