SANTO MAXIMUS, PENGAKU IMAN
Maximus
lahir di Konstantinopel (sekarang: Istambul, Turki) pada sekitar tahun 580, dan
meninggal dunia pada tahun 662. Ia dikenal luas sebagai seorang teolog ulung
pada abad VII, pembela ortodoksi Kristen dan otoritas Gereja Roma. Setelah meletakkan
jabatannya sebagai sekretaris Heraklius (610 – 641), Maximus menjadi biarawan
dan Abbas di biara Chrysopolis (sekarang: Scutari, Turki). Ia menulis banyak
buku teologi, mistik dan askese yang sangat berpengaruh terhadap mistisisme
Byzantium saat itu.
Sesudah
tahun 638 Maximus dikenal luas sebagai seorang penyerang heresi Monotheletisme,
yang mengajarkan bahwa Kristus hanya mempunyai satu kehendak, yaitu kehendak
ilahi. Serangannya terhadap heresi itu memuncak tatkala Kaisar Konstan II (641 –
668) menerbitkan satu dekrit yang membela keberadaan dan ajaran heresi Monotheletisme.
Terbitnya
dekrit kaisar itu menimbulkan kemarahan pihak Gereja. Paus Martinus I (649 –
655) segera mengadakan sebuah konsili di Roma untuk menghukum heresi Monotheletisme
sekaligus dekrit kaisar. Maximus tampil sebagai seorang peserta konsili yang vokal
dan gigih mendukung Paus.
Karena
pandangan-pandangannya, Maximus akhirnya dibuang oleh Kaisar Konstan pada tahun
655 di kota Bizya, Turki Barat. Pada tahun 662 ia kembali ke Konstantinopel,
tempat ia menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah mengalami penganiayaan
berat dari pihak kaisar. Karena kegigihannya membela iman Kristen dan Paus,
Maximus dijuluki “Confessor”.
sumber: Iman Katolik
Baca
juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar