Rabu, 07 Oktober 2015

Renungan Peringatan SP Maria Ratu Rosario

Renungan Peringatan SP Maria – Ratu Rosario
Bac I  Kis 1: 12 – 14; Injil                   Luk 1: 26 – 38;

Hari ini Gereja Semesta mengajak umatnya untuk memperingati Santa Perawan Maria sebagai Ratu Rosario. Bacaan-bacaan liturgi hari ini sama sekali tidak ada kaitan dengan gelar Bunda Maria ini. Gelar ini dipersembahkan oleh Paus Pius V (1566 – 1572). Sekalipun tidak ada kaitan langsung, bacaan-bacaan liturgi hari ini dapat diterapkan pada Bunda Maria sebagai Ratu Rosario. Sebagaimana diketahui bahwa Rosario merupakan media untuk berdoa, demikianlah Maria dikenal sebagai wanita pendoa. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kisah Para Rasul, dikatakan bahwa bersama dengan para rasul dan beberapa wanita, Maria bertekun dalam doa (ay. 14).
Injil hari ini berkisah tentang dialog antara Malaikat Gabriel dan Bunda Maria. Gabriel menyatakan soal rencana Allah yang akan memakai Maria sebagai Bunda Tuhan Yesus. Secara akal sehat manusiawi, rencana tersebut mustahil.  Namun Malaikat Gabriel menegaskan bahwa “Bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (ay. 37). Hal ini dapat dikaitkan dengan peristiwa yang melatar-belakangi penetapan tanggal 7 sebagai peringatan St. Perawan Maria Ratu Rosario. Saat itu Roma menghadapi bahaya serangan dari tentara Turki yang muslim. Paus Pius V sadar akan kelemahan armada laut Kristen, meminta umat katolik untuk berdoa Rosario. Berkat doa itulah armada laut Kristen berhasil mengalahkan kekuatan Turki.
Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita akan kekuatan sebuah doa. Di sini kita disadarkan untuk tidak hanya mengandalkan kekuatan manusiawi kita atau kekuatan duniawi lainnya. Tuhan mengajak kita untuk mengandalkan Dia. Di saat kita menghadapi situasi sulit, marilah kita berpaling kepada-Nya. Rosario merupakan salah satu media doa. Rosario merupakan doa yang paling sederhana, namun memiliki kekuatan yang dahsyat.***
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar