Renungan Hari Rabu Prapaskah
IV, Thn B/I
Bac I Yes 49: 8 – 15; Injil Yoh 5: 17 – 30;
Hari ini bacaan pertama diambil dari Kitab Nabi Yesaya. Dalam
kitabnya, Yesaya menjelaskan kepada umat Israel bahwa Tuhan Allah tidak pernah
meninggalkan mereka. Tuhan akan menolong dan menyelamatkan umat-Nya. Malah dikatakan
bahwa Tuhan telah membentuk Yesaya sebagai perjanjian dengan umat manusia. Tuhan
senantiasa menghibur umat-Nya dan menyayangi mereka yang tertindas. Oleh karena
itu, Yesaya menyampaikan pesan Tuhan kepada umat manusia untuk bergembira.
Apa yang disampaikan dalam bacaan pertama, tersirat juga
dalam Injil hari ini. Yesus adalah sosok seperti yang dikatakan dalam kitab
Yesaya, yaitu orang yang menjadi perjanjian bagi manusia, yang akan
mengeluarkan orang yang terkurung dan yang menjadi terang bagi mereka yang
tinggal dalam kegelapan. Seharusnya orang bergembira dengan kehadiran Yesus
ini. Akan tetapi, segelintir orang malah menentang-Nya. Mereka berasal dari kalangan
imam, ahli Taurat dan kaum Farisi. Injil hari ini mengungkapkan juga perdebatan
Yesus dengan kelompok orang yang menentang-Nya. Pokok persoalan bukan hanya
tindakan Yesus menyembuhkan orang pada hari sabat, tetapi juga menyamakan diri-Nya
dengan Allah.
Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa Tuhan Yesus
adalah Allah, yang menjadi sumber keselamatan. Tuhan Yesus datang untuk
membebaskan kita dari kungkungan dosa dan dari kegelapan maut. Kehadiran Tuhan
Yesus menjadi bukti bahwa Allah tidak mati atau tak peduli kepada manusia. Maka
dari itu, sudah selayaknya kita bergembira dan bersorak-sorai karena Allah
masih mengasihi kita. Di sini tampak jelas bahwa Allah tidak akan membiarkan
kita sendirian. Melalui sabda-Nya ini, Tuhan menghendaki supaya kita percaya
kepada-Nya, bukan malah mengambil sikap seperti para imam, ahli Taurat dan kaum
Farisi.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar