Rabu, 18 Maret 2015

Renungan Hari Rabu Prapaskah IV - B

Renungan Hari Rabu Prapaskah IV, Thn B/I
Bac I    Yes 49: 8 – 15; Injil              Yoh 5: 17 – 30;

Hari ini bacaan pertama diambil dari Kitab Nabi Yesaya. Dalam kitabnya, Yesaya menjelaskan kepada umat Israel bahwa Tuhan Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Tuhan akan menolong dan menyelamatkan umat-Nya. Malah dikatakan bahwa Tuhan telah membentuk Yesaya sebagai perjanjian dengan umat manusia. Tuhan senantiasa menghibur umat-Nya dan menyayangi mereka yang tertindas. Oleh karena itu, Yesaya menyampaikan pesan Tuhan kepada umat manusia untuk bergembira.

Apa yang disampaikan dalam bacaan pertama, tersirat juga dalam Injil hari ini. Yesus adalah sosok seperti yang dikatakan dalam kitab Yesaya, yaitu orang yang menjadi perjanjian bagi manusia, yang akan mengeluarkan orang yang terkurung dan yang menjadi terang bagi mereka yang tinggal dalam kegelapan. Seharusnya orang bergembira dengan kehadiran Yesus ini. Akan tetapi, segelintir orang malah menentang-Nya. Mereka berasal dari kalangan imam, ahli Taurat dan kaum Farisi. Injil hari ini mengungkapkan juga perdebatan Yesus dengan kelompok orang yang menentang-Nya. Pokok persoalan bukan hanya tindakan Yesus menyembuhkan orang pada hari sabat, tetapi juga menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa Tuhan Yesus adalah Allah, yang menjadi sumber keselamatan. Tuhan Yesus datang untuk membebaskan kita dari kungkungan dosa dan dari kegelapan maut. Kehadiran Tuhan Yesus menjadi bukti bahwa Allah tidak mati atau tak peduli kepada manusia. Maka dari itu, sudah selayaknya kita bergembira dan bersorak-sorai karena Allah masih mengasihi kita. Di sini tampak jelas bahwa Allah tidak akan membiarkan kita sendirian. Melalui sabda-Nya ini, Tuhan menghendaki supaya kita percaya kepada-Nya, bukan malah mengambil sikap seperti para imam, ahli Taurat dan kaum Farisi.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar