Sabtu, 10 Januari 2015

Renungan Hari Sabtu sesudah Epifani, Thn B

Renungan Hari Sabtu sesudah Epifani, Thn B/I
Bac I    1Yoh 5: 14 – 21; Injil                        Yoh 3: 22 – 30;

Bacaan liturgi hari ini diambil dari tulisan Yohanes. Injil hari ini menampilkan sosok Yohanes Pembaptis. Diceritakan bahwa ada orang yang mempertentangan antara Tuhan Yesus dengan Yohanes Pembaptis. Pangkal pertentangan itu adalah tindakan Tuhan Yesus yang membaptis orang seperti yang dilakukan Yohanes Pembaptis. Akan tetapi, Yohanes Pembaptis tidak mempermasalahkan hal itu. Yohanes tidak mau jatuh ke dalam dosa iri hati dan kesombongan. Malah Yohanes Pembaptis memilih sikap rendah hati dengan berkata, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” (ay. 30).

Sementara bacaan pertama menampilkan pengajaran Yohanes tentang dosa. Dalam suratnya yang pertama, Yohanes mengingatkan bahwa semua kejahatan adalah dosa, tapi tidak semua dosa itu mendatangkan maut (ay. 17). Yohanes mempertentangkan antara kita yang berasal dari Allah dengan dunia yang dikuasai si jahat. Karena itu, Yohanes mengajak pembacanya untuk menghindari kejahatan yang mendatangkan dosa. Sekalipun berada di dunia, kita tak perlu harus ikut berdosa.

Hidup manusia tak pernah lepas dari godaan dosa. Benarlah apa yang dikatakan Yohanes dalam suratnya bahwa dunia berada di bawah kuasa si jahat. Dengan kata lain, dunia identik dengan dosa. Karena kita hidup di dunia, maka kita akan selalu bersinggungan dengan dosa. Namun bukan lantas berarti kita harus berdosa. Yohanes Pembaptis sudah memberi teladan bagi kita. Dia sudah dihadapkan pada tantangan dosa, namun ia memilih untuk tidak berdosa dengan bersikap rendah hati. Hari ini sabda Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa berjuang melawan dosa. Tuhan meminta kita untuk tidak jatuh ke dalam dosa, sekalipun kita berada di dunia yang penuh dengan dosa.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar