Selasa, 19 Juni 2012

(Pencerahan) Senantiasa Sadar


KESADARAN TAK KUNJUNG HENTI

Tidak ada seorang murid Zen pun yang berani mengajar
sebelum ia pernah hidup bersama Gurunya
paling sedikit sepuluh tahun lamanya.

Tenno, sesudah berguru selama sepuluh tahun, menjadi seorang pengajar.
Pada suatu hari ia berkunjung kepada Guru Nan-in.
Waktu itu hari hujan, maka Tenno memakai bakiak dan membawa payung.

Ketika Tenno masuk, Nan-in berkata kepadanya,
“Engkau meninggalkan bakiak dan payungmu di depan pintu, bukan?
Ingatkah engkau, payungmu kau letakkan di sebelah kanan bakiak atau di sebelah kirinya?”

Karena tidak dapat menjawab, Tenno menjadi bingung.
Ia menyadari bahwa ia belum mampu membina kesadaran tak kunjung henti.
Maka ia menjadi murid Nan-in dan belajar selama sepuluh tahun lagi
untuk mencapai kesadaran tak kunjung henti.

by: Anthony de Mello, Burung Berkicau
Baca juga refleksi lainnya:

1 komentar:

  1. Kesadaran paling sulit saat ini :
    Sadar bahwa tiap tarikan napas kita adalah mukjizat dari Tuhan dan betapa Tuhan mencintai kita.


    Ad Majorem Dei Gloriam
    Dari : Andreas Eko Joko

    BalasHapus