Rabu, 05 November 2014

Renungan Hari Rabu Biasa XXXI - Thn II

Renungan Hari Rabu Biasa XXXI, Thn A/II
Bac I    Flp 2: 12 – 18; Injil               Luk 14: 25 – 33;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran tentang menjadi pengikut-Nya. Intinya ada pada kerelaan. Tuhan Yesus meminta mereka yang mau mengikuti Dia untuk berani meninggalkan keluarga dan bahkan kepentingan pribadinya, serta memikul salib. Artinya, orang yang mau mengikuti Tuhan Yesus harus penuh kerelaan hati, tidak dibebani oleh urusan-urusan keluarga dan pribadi. Hal ini memang sulit mengingat ikatan kekeluargaan sangat kuat di lingkungan masyarakat, namun inilah salib yang musti dipikul. Dengan kerelaan tersebut, orang dapat mengikuti Tuhan Yesus dengan sepenuh hati, meski ikatan keluarga tidak serta merta hilang karenanya.

Topik kerelaan yang disampaikan Yesus dalam Injil, kembali ditekankan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi. Dalam bacaan pertama, Paulus memuji hidup beriman jemaat di sana. Paulus berharap supaya cara hidup mereka itu dilakuan dengan kerelaan yang dapat dilihat jika dia tidak ada bersama mereka. Artinya, cara hidup jemaat yang dipuji Paulus akan tetap terjaga sekalipun Paulus tidak hadir. Di situlah letak kerelaan mereka. Menghayati iman dengan sukacita dan tidak bersungut-sungut.

Ada banyak orang menyatakan diri sebagai murid Tuhan Yesus, namun mereka sering bersungut-sungut bila ada tuntutan yang tidak menyenangkan hati. Misalnya, mengaku murid Tuhan Yesus, tapi ketika diminta untuk hadir di gereja dalam perayaan ekaristi setiap minggu, tak sedikit yang menggerutu dan merasa berat. Hal ini menunjukkan bahwa dirinya masih ada ikatan atau kelekatan tertentu. Inilah yang dinamakan tidak rela. Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk mengikuti Tuhan Yesus dengan kerelaan. Dengan kerelaan itu kita akan merasa sukacita dalam iman.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar