Renungan Hari Selasa
Biasa XXII, Thn A/II
Bac I 1Kor 2: 10b – 16; Injil Luk 4: 31 – 37;
Dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari surat Paulus
yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus mempertentangkan antara roh dari
dunia dan roh dari Allah. Menurut Paulus, jemaat dapat mengetahui tentang Allah
dengan segala karya dan perbuatannya, jika jemaat menerima roh Allah itu. Sebab,
jika hanya mengandalkan roh dunia atau kemampuan manusiawi belaka, manusia tak
akan sanggup memahami hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Roh yang
berasal dari Allah-lah yang membantu manusia memahami semua itu. Akan tetapi,
untuk dapat menerima roh Allah ini, manusia musti berubah menjadi manusia
rohani.
Apa yang diungkapkan Paulus dalam suratnya itu, sudah tampak
dalam Injil hari ini. Dalam Injil dikisahkan tentang mujizat pengusiran roh
jahat oleh Tuhan Yesus. Peristiwa itu terjadi di rumah ibadat di Kapernaun,
pada hari sabat. Saat Tuhan Yesus mengajar, tiba-tiba seseorang kerasukan roh setan
berteriak menantang Yesus. Dengan kuasa yang dimiliki-Nya, Tuhan Yesus mengusir
setan itu pergi. Orang banyak yang menyaksikan peristiwa itu sangat takjub. Ini
dapat terjadi karena roh Allah membantu mereka untuk melihat karya Allah yang
dilakukan Tuhan Yesus.
Ada banyak peristiwa dalam kehidupan kita, yang jika
direnungkan dengan bantuan roh Allah, sebenarnya menunjukkan keterlibatan Allah.
Namun seringkali kita tidak melihatnya. Kita tak menggunakan kacamata Allah sehingga peristiwa itu dianggap biasa saja atau kebetulan. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita
untuk senantiasa melihat peristiwa dalam hidup ini dengan bantuan roh yang
berasal dari Allah. Dengan bantuan Roh Allah ini, kita dapat mengenal karya-karya Allah dalam setiap peristiwa kehidupan; dan hal ini dapat menghantar kita pada sikap syukur dan memuliakan Allah. Tuhan menghendaki, dengan menggunakan bahasa Paulus, supaya
kita menjadi manusia rohani.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar