SANTA KRISTINA, PERAWAN & MARTIR
Santa
Kristina yang pestanya dirayakan pada hari ini ada dua orang. Kedua perawan
suci ini mati sebagai saksi iman karena tidak mau mengkhianati imannya akan
Kristus. Yang seorang lahir di Tyrus, Phenesia, dan sangat dihormati di
kalangan Gereja Timur. Sedangkan yang lainnya lahir di Bolsena, Italia.
Ayahnya
Kristina Bolsena, bernama Urbanus, menjabat sebagai gubernur. Ia masih kafir,
menyembah berhala dan kolot. Tanpa segan-segan ia menganiaya orang Kristen.
Penganiayaan terhadap orang-orang Kristen ini tidak hanya didengar oleh
Kristina tetapi juga disaksikan langsung olehnya. Kristina kagum akan
keberanian dan keteguhan hati orang-orang Kristen dalam menanggung beban
penderitaan yang ditimpakan pada mereka. Kesaksian langsung ini sungguh
menyentuh hatinya dan mempengaruhi sikap hidupnya terhadap orang-orang Kristen.
Ia lalu tertarik untuk mengetahui lebih jauh kekhasan iman Kristen, dan
kekuatan ilahi yang meneguhkan hati para martir itu.
Akhirnya
ia sendiri dengan berani memutuskan untuk mengikuti pelajaran agama Kristen
tanpa sepengetahuan ayahnya Urbanus. Setelah ia dipermandikan menjadi Kristen,
barulah ia memberitahukan ayahnya. Ayahnya marah karena keputusan itu,
lebih-lebih karena Kristina berani memecahkan beberapa berhala emas ayahnya dan
membagi-bagikannya kepada para kaum miskin.
Kristina didera sendiri oleh ayahnya dan disiksa dengan berbagai cara agar dia kembali kepada cara hidupnya yang dahulu seperti ayahnya. Tetapi semua siksaan itu sia-sia belaka, bahkan sebaliknya semakin memperteguh imannya. Kristina teguh pada imannya sampai akhir hidupnya, mengikuti teladan para martir yang selalu dikaguminya. Ia mati dipenggal kepalanya oleh para algojo ayahnya pada tahun 300.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar