Renungan Hari Kamis Biasa XVI, Thn A/II
Injil hari ini tak bisa dipisahkan dari bacaan Injil kemarin
tentang pengajaran Tuhan Yesus dalam perumpamaan. Hari ini para murid bertanya kepada
Tuhan Yesus mengapa Ia mengajar mereka dengan menggunakan perumpamaan. Perumpamaan adalah
sebuah pembanding yang sangat sederhana. Lewat perumpamaan itu, Tuhan tidak
langsung menyentuh pendengar-Nya satu persatu. Mereka diajak untuk berpikir dan
merenungkan pesan perumpamaan bagi dirinya sendiri. Pendengar dapat menemukan
dirinya dalam kisah perumpamaan. Inilah yang diharapkan Yesus.
Dalam bacaan pertama juga terlihat
jelas kalau Allah menyampaikan pesan-Nya lewat media pembanding. Yeremia menyampaikan
pesan Allah buat umat Israel tentang betapa Allah mencintai umat-Nya dan betapa
umat telah meninggalkan Allah. Memang pesan Allah yang disuarakan Yeremia tidak
secara khusus menyebut umat Israel saat itu, namun intinya menyentuh mereka
juga.
Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa Allah
mempunyai cara tersendiri untuk menyapa dan menyentuh kita. Semuanya tergantung
pada keterbukaan hati kita. Melalui sabda-Nya ini, Tuhan menghendaki supaya
kita senantiasa membuka hati akan sapaan Allah, sekalipun sapaan itu tidak langsung terarah
kepada kita. Keterbukaan hati kita membuat kita dapat menemukan diri kita dalam
pesan-pesan Allah, sekalipun dalam pesan itu tidak terdapat diri kita.
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar