Minggu, 11 Mei 2014

Renungan Hari Minggu Paskah IV - A

Renungan Hari Minggu Paskah IV, Thn A/I
Bac I : Kis 2: 14a, 36 – 41; Bac II :         1Ptr2: 20b – 25;
Injil       : Yoh 10: 1 – 10;

Dalam Injil hari ini Yesus mengajari para murid-Nya dengan perumpamaan pintu kandang bagi domba-domba. Melalui pintu itulah, domba-domba dapat masuk ke kandang dan merasa tenang dan aman dari serangan binatang buas. Tanpa pintu itu, maka hidup domba akan selalu terancam. Dari sinilah Yesus memperkenalkan Diri-Nya sebagai pintu keselamatan bagi umat manusia. “Barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” (ay. 9). Jadi, dalam Injilnya, Yohanes mau menegaskan bahwa dalam Yesus ada keselamatan.

Rasul Petrus dalam bacaan pertama, di hadapan orang Yahudi, juga memperkenalkan Yesus sebagai penyelamat. Namun Petrus tidak menyatakan bahwa Yesus adalah pintu, melainkan “Tuhan dan Kristus.” (ay. 36). Yesus yang adalah Tuhan dan Kristus itulah yang menyelamatkan manusia; dan itu dilihat Petrus dalam peristiwa salib. Bagi Petrus salib, di mana Yesus tergantung dan yang membuat-Nya menjadi Tuhan dan Kristus, mendatangkan keselamatan bagi umat manusia. Karena itulah, kepada orang-orang Yahudi, dan sekarang kepada kita, Petrus berseru, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” (ay. 40).

Dalam bacaan kedua, Petrus seakan mengulang kembali seruannya dalam bacaan pertama. Dalam suratnya yang pertama, Petrus menegaskan bahwa Yesus “telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kita telah sembuh” (ay. 24). Dalam bacaan kedua, Petrus menegaskan bahwa dalam Yesus ada keselamatan bagi umat manusia, dan keselamatan itu terjadi melalui salib. Petrus menyampaikan bahwa melalui peristiwa penyelamatan, Yesus meninggalkan teladan bagi kita supaya kita mengikuti jejak-Nya (ay. 21).

Hari ini sabda Tuhan, melalui bacaan liturgi, menyampaikan dua hal kepada kita. Pertama, sabda Tuhan menegaskan bahwa Yesus, apapun gelarnya, adalah penyelamat umat manusia. Kematian-Nya di kayu salib mendatangkan penebusan dan keselamatan. Kedua, kita yang telah ditebus oleh darah Kristus di salib diajak untuk senantiasa datang kepada-Nya dan mengikuti teladan-Nya. Salah satu wujud teladan-Nya adalah menderita karena berbuat baik dan benar (bdk. 1Ptr 2: 20), karena dengan demikian kita menderita bersama Kristus.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar