Selasa, 13 Mei 2014

(Refleksi) Gereja Dilanda Kekacauan

KEKACAUAN MEREBAK DALAM GEREJA
Pengantar

Pesan Bunda Maria ini diambil dari wawancara batin antara Don Stefano Gobbi dan Bunda Maria. Wawancara batin adalah suatu gejala mistik yang ada dalam kehidupan Gereja. Ia bukanlah komunikasi inderawi. Dalam wawancara batin ini orang tak mendengar dengan telinga atau melihat dengan mata dan tak ada sesuatu yang bisa disentuh. Jadi, wawancara batin merupakan karunia dalam bentuk pesan yang disampaikan Allah kepada kita agar dilaksanakan dengan bantuan-Nya.

Dalam wawancara batin di sini, Don Stefano menjadi alat komunikasi; dengan tetap menjaga kebebasannya, ia mengungkapkan persetujuan terhadap kegiatan Roh Kudus. Artinya, ia tidak mencari-cari gagasan atau cara pengungkapannya. Ia murni sebagai penyalur pesan.



Wawancara batin antara Bunda Maria dan Don Stefano Gobbi ini memuat pesan Bunda Maria untuk para imam. Pesan yang disampaikan dalam wawancara batin ini, meski terjadi pada tahun 1979, tapi nilai dan maknanya masih relevan hingga saat kini. Pesan Bunda Maria ini, secara khusus ditujukan kepada para imam, namun peruntukkannya bisa juga untuk umat katolik dan umat manusia pada umumnya. Jadi, dalam pesan Bunda Maria yang disampaikan masa lalu, terdapat butir-butir pencerahan untuk masa sekarang.

Semuanya tergantung sejauh mana kita membuka hati untuk mencerapnya.

Bunda Maria Berpesan

“Demikianlah kebenaran dihancurkan oleh kesesatan, yang merajalela dalam bentuk yang sangat berbahaya, yakni cara pemahaman kebenaran yang baru dan modern; dan cara ini akhirnya akan merongrong kebenaran-kebenaran dasar yang merupakan landasan iman katolik.

Kebenaran itu tidak disangkal secara terus terang, tetapi diterima dengan sedemikian samar-samar sehingga kebenaran itu secara serius dikompromikan dengan kesesatan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akibatnya, terjadilah pembicaraan dan diskusi tanpa henti; tapi di sana tidak ada lagi iman, dan kegelapan yang diakibatkan oleh kesesatan itu merajalela di mana-mana.

Kekacauan yang cenderung merebak di dalam Gereja dan merongrong kebenaran-kebenarannya adalah tanda pertama yang dengan jelas menunjukkan kepada kamu bahwa saat pemurniaan Gereja sudah tiba. Sesungguhnya Gereja adalah Kristus yang hidup secara mistik di tengah-tengah kamu. Kristus adalah kebenaran. Oleh karena itu Gereja harus senantiasa memancarkan Terang Kristus yang adalah Sang Kebenaran.

Tetapi sekarang, lewat pekerjaannya yang berbelit-belit dan penuh tipu daya, musuh telah berhasil menyusupkan kegelapan yang pekat di dalam Gereja. Dan sekarang Gereja menjadi gelap karena diselubungi oleh awan setan.

Pertama-tama setan telah menyuramkan pemahaman dan pemikiran anakku, sambil membujuk mereka lewat kesombongan dan kemuliaan yang sia-sia; lewat ini semua setan telah membuat Gereja menjadi gelap.

Wahai putra-putra terkasih Bunda surgawimu, kamu kini dipanggil untuk berjuang dengan kata-kata dan teladan agar kebenaran dapat makin hari makin diterima oleh semua orang. Dengan demikian kegelapan akibat kekacauan akan dikalahkan oleh terang.

Karena alasan inilah, kamu harus menghayati Injil Puteraku Yesus dengan sungguh-sungguh. Kamu harus menjadi Injil yang hidup, yang sederhana tetapi jelas. Kemudian, dengan gigih dan berani kamu harus memberitakan kepada semua orang Injil yang kamu hayati. Kata-katamu akan memiliki kekuatan Roh Kudus yang akan memenuhi hatimu, dan terang Kebijaksanaan akan diberikan oleh Bunda surgawimu.”
28 Januari 1979
diedit dari: Marian Centre Indonesia, Kepada Para Imam: Putra-putra Terkasih Bunda Maria. (hlm 376 – 377)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar