Renungan Hari Sabtu Biasa
IV, Thn A/II
Bac I : 1Raj 3: 4 – 13; Injil : Mrk 6: 30 – 34
Bacaan pertama mengisahkan tentang Raja Salomo, putra Daud. Saat
memerintah Kerajaan Israel, Salomo benar-benar berada di bawah bayang-bayang
popularitas ayahnya. Daud adalah raja besar yang ditakuti dan disegani oleh
kerajaan-kerajaan lain. Karena kekuatannya, dia dilimpahi kekayaan. Dalam bacaan
pertama ini, Salomo berdoa kepada Tuhan, meminta petunjuk. Tuhan memang berkenan
kepadanya, sehingga apapun yang diminta, pasti akan dikabulkan. Bukankah Allah terikat
janji dengan Daud, ayahnya? Akan tetapi, kepada Allah, Salomo hanya meminta
dianugerahi kebijaksanaan.
Dalam Injil Yesus memberikan keputusan bijaksana kepada para
rasul-Nya. Sebelumnya dikisahkan bahwa para rasul sibuk melaksanakan tugas
perutusan. Mereka telah bekerja keras. Dalam melaksanakan tugas perutusan itu,
yang dominan adalah relasi mereka dengan umat. Fokus perhatian dan pewartaan
mereka adalah umat. Dan setelah mereka kembali, Yesus mengajak mereka untuk
mengalihkan fokus perhatiannya, yaitu diri sendiri dan Tuhan. Karena itulah
Yesus mengajak mereka “ke tempat yang sunyi.” (ay. 31). Hal ini bisa diartikan,
para murid berefleksi dan berdoa. Pusat refleksi adalah diri sendiri; dan doa
berarti membangun kumunikasi dengan Tuhan.
Setiap manusia tentulah memiliki pekerjaan. Sebagai pengangguran
pun, pasti ada sesuatu yang dikerjakan. Pekerjaan dapat membuat manusia semakin
manusia, namun juga bisa mendegradasikan kemanusiaan itu sendiri. Karena terlalu
sibuk dengan pekerjaan, manusia bisa lupa segala-galanya. Hal ini hendaknya
dihindari. Lewat sabda-Nya, Tuhan menghendaki supaya kita bisa mengatur waktu
juga untuk diri sendiri dan Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan tidak menghendaki
kita terlalu larut dengan kesibukan-kesibukan sampai lupa akan hal yang lain.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar