Renungan Hari Selasa
Biasa XXXIII, Thn C/I
Bac I : 2Mak 6: 18 – 31; Injil : Luk 19: 1 – 10
Tokoh utama dalam bacaan pertama adalah “seorang ahli Taurat
yang utama” (ay. 18), yaitu Eleazar. Ia menjadi contoh teladan, sebagaimana dia
sendiri maksudkan perbuatannya. “Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami,
supaya janganlah banyak pemuda kusesatkan juga...” (ay. 24). Salah satu teladan
Eleazar adalah kesetiaannya kepada Allah tanpa kemunafikan.
Sikap dan teladan Eleazar ini sangat bertentangan dengan
sikap orang banyak yang menyertai Yesus. Ketika Yesus bersahabat dengan
Zakheus, yang adalah kepala pemungut cukai, dan berlanjut dengan makan bersama,
orang banyak bersungut-sungut sebagai ungkapan protes. Yesus menyindir sikap
mereka. Di sini sikap Yesus sama dengan sikap Eleazar. Yesus pun ingin memberi
contoh teladan kepada orang banyak bagaimana bersikap dengan sesama. “Sebab
Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (ay. 10).
Beriman janganlah berpura-pura. Tidak pula mencari muka. Beriman
harus menjadi contoh teladan bagi orang lain. Inilah yang hendak disampaikan
Tuhan melalui sabda-Nya. Tuhan tidak ingin kita berlaku munafik, sebagaimana
yang dilakukan orang banyak yang menyertai Yesus. Akan tetapi hendaklah kita
meniru teladan hidup Eleazar dan Yesus. Salah satunya adalah menerima sesama
kita tanpa pandang bulu.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar