Minggu, 20 Oktober 2013

Renungan Hari Minggu Biasa XXIX-C

Renungan Hari Minggu Biasa XXIX, Thn C/I
Bac I   : Kel 17: 8 – 13;  Bac II :  2Tim 3: 14 – 4: 2;
Injil     : Luk 18: 1 8;

Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa Tuhan tidak tidur atau mati. Tuhan senantiasa hadir menyertai umat-Nya. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Keluaran, kehadiran Tuhan terlihat dalam peristiwa kemenangan bangsa Israel atas bangsa Amalek. Tuhanlah yang berperang melawan musuh umat pilihan-Nya, Israel. Ini dilihat pada momen tangan Musa terangkat ke atas (ay. 11).

Dalam bacaan kedua, yang diambil dari Surat Paulus yang kedua kepada Timotius, Paulus merefleksikan kehadiran Tuhan dalam Kitab Suci. Dapat dikatakan bahwa Allah hadir dalam Kitab Suci. Di sana Allah memberi kita hikmat dan menuntun kita kepada keselamatan (ay. 15). Selain itu, lewat membaca Kitab Suci, Allah mendidik kita kepada kebenaran sehingga kita dapat memperbaiki kelakuan yang salah (ay. 16). Dengan kata lain, lewat refleksinya itu Rasul Paulus hendak menegaskan dalam Kitab Suci Allah hadir menuntun kita dalam kebaikan dan kebenaran.

Allah yang senantiasa hadir dalam kehidupan manusia kembali ditegaskan dalam Injil. Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menampilkan perumpamaan hakim yang tidak benar atau lalim. Lewat perumpamaan hakim yang lalim itu, Yesus mau menegaskan bahwa Tuhan Allah akan selalu memperhatikan umat-Nya yang “siang malam berseru kepada-Nya.” (ay. 7). Hakim yang jahat saja bisa berbuat yang baik,  apalagi Allah yang mahabaik. Kiranya itulah yang mau ditekankan Yesus.

Dalam dunia filsafat orang tentu kenal akan Friedrich Nietzsche yang populer dengan pernyataannya “Tuhan sudah mati!” Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa pernyataan Nietzsche itu keliru. Allah tidak mati dan tidak juga sedang tidur. Tuhan Allah tidak pernah meninggalkan kita sendirian berjuang dalam hidup. Allah senantiasa memperhatikan umat-Nya. Yang penting kita percaya dan mau datang kepada-Nya, seperti janda dalam perumpamaan Yesus tadi, serta berserah diri. 

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar