SANTA URSULA, PERAWAN & MARTIR
Kisah kehidupan Ursula tidak banyak diketahui. Kisah yang
diturunkan di sini sudah bercampur sedikit dengan cerita legenda. Namun hal itu
tidak mengurangi nilai keperawanan dan kemartiran Ursula dkk.
Nama Ursula dikenal luas karena usahanya untuk membela ajaran
iman dan mempertahankan kemurnian dirinya. Diilhami oleh kepribadiannya itu,
Santa Angela Merici tidak segan-segan memilih Ursula sebagai pelindung bagi
tarekat religius suster-suster yang didirikannya di Brescia pada tahun 1535. Tarekat
suster-suster itu kini lazim dikenal dengan nama “Tarekat Suster-suster Ursulin”
(OSU). Tarekat ini berkarya juga di beberapa wilayah keuskupan di Indonesia
Konon, Ursula hidup pada abad ke-4. Ia dikenal sebagai puteri
seorang raja Inggris. Banyak pemuda tertarik padanya karena parasnya yang
sangat cantik. Suatu ketika seorang raja yang masih kafir ingin meminangnya. Namun
ia menolaknya dengan tegas. Untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan, Ursula
bersama para pembantunya melarikan diri ke Eropa. Setelah lama berlayar, mereka
tiba di Koln, Jerman.
Di sana ia bersama pembantu-pembantunya ditangkap oleh
orang-orang dari suku Hun. Mereka dipaksa untuk menyangkal imannya dan berusaha
merampas keperawanannya. Ursula dengan gigih membela diri. Akhirnya ia bersama
kawan-kawannya dibunuh. Jenasah mereka kirangnya dimakamkan oleh orang-orang
kristen yang ada di sana.
Pada tahun 1155, orang menemukan relikuinya di sebuah kuburan
di dekat gereja Koln. Di dekat gereja itu memang ada kuburan dari abad ke-4
dengan keterangan bahwa kuburan itu adalah kuburan beberapa orang gadis yang
dibunuh.
Kebenaran cerita ini sangat diragukan. Namun bukan itulah yang
penting. Yang penting ialah bahwa kepahlawanannya dalam membela imannya dan
mempertahankan kemurniannya, membuat Ursula bersama kawan-kawannya dihormati
Gereja sebagai orang kudus. Perlindungannya yang suci atas terekat Ursulin
yang didirikan Santa Angela Merici membuat tarekat itu berkembang menjadi suatu
lembaga religius yang besar di seluruh dunia, termasuk Indonesia
sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar