Rabu, 23 Oktober 2013

Orang Kudus 23 Oktober: Suster-suster Ursulin

Suster-suster ursulin dari valenciennes, martir
Pada tahun-tahun awal Revolusi Perancis, suster-suster Ursulin di biara Valenciennes, Perancis, diancam dengan berbagai macam hukuman. Tercatat sebelas orang suster di biara itu. Karena situasi semakin gawat mereka mengungsi ke Mons, Belgia, untuk mencari perlindungan di sana. Pada tahun 1793 mereka kembali lagi ke Valenciennes ketika orang-orang Austria menjarahi biara mereka. Di sanalah mereka ditangkap oleh tentara-tentara Perancis dan dipenjarakan pada bulan September 1794.

Pada tanggal 22 Oktober tahun itu sebelas suster Ursulin itu termasuk pimpinannya, Ibu Pailot, dipaksa bersumpah taat pada Undang-undang Revolusi dan dipaksa menyangkali ajaran iman katolik. Tetapi suster-suster itu dengan tegas menolak mengangkat sumpah yang bertentangan dengan hati nurani mereka. Mereka juga dengan tegas menolak menghilangkan ciri kekristenan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan anak-anak. Oleh karena itu, mereka diadili dan dijatuhi hukuman mati. Pada hari pelaksanaan hukuman mati itu, mereka maju ke tempat pembantaian yang sudah disediakan sambil memadahkan lagu “Magnificat”  dan “Te Deum”. Mereka dibunuh oleh kaki tangan pemerintah yang anti Gereja di Valenciennes, Perancis.

Pada tahun 1920, Paus Benediktus XV (1914 – 1922) menggelari kesebelas suster itu sebagai ‘beata’ dengan julukan bersama “Sebelas Martir Ursulin.”

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar