Santo eduardus, raja inggris & pengaku iman
Eduardus lahir di Islip Oxford, sebuah kota terkenal di
Inggris kira-kira pada tahun 1004. Ayahnya, Ethelred, terhitung sebagai salah
satu Raja Inggris yang tersohor namanya, sedang ibunya, Emma, adalah Ratu
Normandia, Perancis Barat. Semenjak kecil ia dididik di sekolah biara. Oleh pendidikan
para biarawan itu ia berkembang menjadi seorang putera raja yang berhati mulia,
berbakti kepada Allah dan sesama, terutama rakyat kecil. Ketika berusia 10
tahun ia lari ke tanah air ibunya karena percobaan pembunuhan atas dirinya oleh
Bangsa Denmark yang menyerang Inggris. Di sana ia tinggal bersama pamannya,
seorang panglima di Normandia, Perancis Barat. Di Normandia ia tetap hidup suci
dan menunjukkan sikap hidup yang terpuji di tengah-tengah segala kejahatan
bangsa Normandia. Sebuah ungkapannya yang terkenal ialah, “Lebih baik saya kehilangan kerajaan daripada memperolehnya dengan
darah dan pembunuhan.”
Sepeninggal saudaranya Hardecanute, Eduardus terpilih
mengganti sebagai raja pada tahun 1042. Sebetulnya ia sendiri tidak suka
menjadi raja, tetapi rakyat sangat mencintainya dan mendesak dia menjadi raja. Ia
menerima jabatan itu dengan penuh pengorbanan dan tanggung jawab. Sebagai raja
ia berusaha keras meniadakan semua kesan permusuhan, memperhatikan nasib kaum
miskin dan rakyat kecil dan membantu perkembangan Gereja. Untuk menyemarakkan
lagi penghayatan iman umat ia merombak semua kuil menjadi gereja bagi upacara-upacara
suci. Walaupun ia mempunyai istri, namun ia hidup penuh pantang bersama Edith
isterinya. Perhatiannya kepada para miskin begitu besar sehingga ia dijuluki ‘Bapa
Kaum Miskin.’
Dalam Gereja ia dikenal sangat berjasa. Ia mendirikan banyak
gereja dan berusaha meningkatkan semangat iman umat. Ia sendiri mengikuti
kurban misa meskipun banyak kesibukannya. Ia mendirikan biara Westminster. Orang
menjuluki dia ‘The Confessor’ artinya
‘Pengaku iman.’ Ia sangat membantu Gereja dalam menyebarkan ajaran kristen. Ia wafat
pada tanggal 13 Oktober 1066. Tahun 1677 ia dinyatakan sebagai ‘santo’; dua
tahun kemudian jenasahnya dipindahkan ke biara Westminster oleh Santo Thomas
Becket.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar