TIDAK DIBERITAHU KARENA SUDAH TAHU
Ada sebuah kapal penumpang. Kapten nahkoda kapal itu adalah
Bapak Sailor. Ia menjadi nahkoda hanya karena punya ijasah nahkoda dan diangkat
oleh sang pemilik kapal. Soal apakah ia paham dan mengerti seluk beluk perkapalan
dan kenahkodaan, itu lain soal. Sebagai nahkoda ia adalah pimpinan alias boss. Siapapun yang ada di kapal itu
harus tunduk dan memberitahu padanya.
Suatu ketika kapal hendak berlayar. Saat itu musim cuaca
kurang bersahabat, namun ia tetap memutuskan berangkat. Sehari sebelum
berangkat, nahkoda mengecek seluruh bodi kapal, perlengkapan dan kondisi ABK
(Anak Buah Kapal). Ia menemukan banyak ketidakberesan, misalnya ada bodi kapal
yang retak, beberapa baut mesin dan peralatan lain yang sudah lepas atau
longgar, lampu suar yang tak berfungsi, dll. Namun semua itu diabaikan karena
besok sudah mau berlayar. Bukankah perjalanan hanya semalam saja, pikirnya
dalam hati. Besoknya bisa diperbaiki. Lagi pula penumpang sudah beli tiket.
ABK diam saja, karena boss
sudah tahu. Bukankah semua keputusan ada di tangan nahkoda kapal, pikir mereka.
Kapal meninggalkan pelabuhan diiringi sorak sorai dan
lambaian tangan penumpang dan pengantar. Langit cerah. Kapal melaju dengan
tenang. Menjelang tengah malam badai menghadang. Kapal bergoyang dihempas ombak dan gelombang. Retakan
bodi kapal terkuak melebar karena hentakan ombak. Air laut memasuki kapal. Di ruang
kontrol ada sinyal kerusakan bodi kapal dan air laut yang masuk. Tapi sang
kapten tenang saja. Kapal tetap berjalan.
ABK lain ikut diam. Mereka menganggap nahkoda sudah tahu. Dan
karena sudah tahu tentulah ada solusi yang jitu. Namun nahkoda tetap diam
membisu. Sementara waktu terus berlalu. Air laut terus masuk sampai akhirnya
kapal tenggelam.
Di penyelidikan, nahkoda dan ABK ditanyai oleh polisi.
Polisi : apakah kalian tahu kalau
sebelum berlayar bodi kapal sudah ada yang retak?
Nahkoda : ya,
saya tahu
ABK :
ya, kami tahu
Polisi :
apakah kalian tahu ada sinyal yang mengisyaratkan adanya kerusakan dan
kebocoran sehingga air laut dapat masuk?
Nahkoda : ya,
saya tahu
ABK :
ya, kami tahu
Polisi : Nah, lantas?
Nahkoda : mereka tidak memberitahu kepada saya,
Pak! Saya kan pimpinannya. Saya harus menerima laporan dari mereka.
ABK :
dia tidak mau mencari tahu, maka kami tak beri tahu. Selain itu juga kami mengangap dia sudah tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar