Renungan Hari Senin Biasa XI, Thn C/I
Bac I :
2Kor 6: 1 – 10; Injil : Mat 5: 38
– 42
Dalam kotbah di bukit Yesus menyampaikan apa yang menjadi
kehendak Allah. Tampak jelas bahwa kehendak Allah itu bertentangan dengan
kehendak manusia. Misalnya dalam hal kejahatan. Adalah kecenderungan manusiawi
kita untuk membalas kejahatan dengan kejahatan. Istilahnya: Mata ganti mata,
gigi ganti gigi (ay. 38). Tuhan menghendaki agar kita tidak membalas kejahatan
dengan kejahatan. “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu…”
(ay. 39). Yesus justru mengajak umat untuk membalas kejahatan dengan kebaikan.
Jadi, terlihat dengan sangat jelas bahwa kehendak manusia
tidak sesuai dengan keinginan kita. Hal inilah yang dilakukan Paulus. Dalam suratnya
yang kedua kepada jemaat di Korintus, Paulus membagikan pengalaman hidupnya
berkaitan dengan ajaran Yesus ini. Sebagai pelayan Allah, Paulus melakukan apa
yang dikehendaki Allah dalam dirinya, yaitu: “Menahan dengan penuh kesabaran
dalam penuh penderitaan, kesesakan dan kesukaran; dalam menanggung dera, dalam
penjara dan kerusuhan…” (ay. 4 – 5).
Karena itu, pesan Tuhan dalam sabda-Nya hari ini adalah agar
kita berani dan mau melaksanakan kehendak Tuhan dalam diri kita. Sekalipun kehendak
Tuhan itu tidak sama dengan harapan dan keinginan kita, namun hendaklah
kehendak Tuhan yang jadi. Khususnya dalam hal kejahatan. Semoga kita dapat
mengambil sikap iman seperti Bunda Maria, “Terjadilah padaku menurut
kehendak-Mu!”
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar