Rabu, 26 Juni 2013

Renungan Hari Rabu Biasa XII-C

Renungan Hari Rabu Biasa XII Thn C/I
Bac I   : Kej 15: 1 – 12, 17 – 18; Injil      : Mat 7: 15 – 20

Dalam bacaan pertama, kisah dialog Tuhan dengan Abram, mau menegaskan akan silsilah Abram yang benar-benar menjadi ahli warisnya. Awalnya Abram ragu mengingat usianya yang sudah uzur. Karena itu ia berkata, “Engkau tidak memberi aku keturunan, sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku.” (ay. 3). Di sini mau ditekankan bahwa rencana Tuhanlah yang terjadi. Sekalipun di mata manusia tidak mungkin, namun tidak bagi Allah. Kehadiran keturunan Abram yang berasal dari anak kandungnya sendiri merupakan karya Tuhan.

Peristiwa dalam bacaan pertama ini sering kali dimanipulasi oleh banyak orang. Namun semuanya itu terlihat jelas bahwa mereka memakai cara pandang manusia, bukan Allah. Sekalipun mereka itu mengeluarkan argumen pembenaran, semuanya semata-mata manusiawi saja. Inilah yang mau ditekankan Yesus dalam Injil hari ini. “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu…” (ay. 15). Yesus mengajarkan batu ujinya, yaitu buahnya. “Setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik.” (ay. 17).

Sabda Yesus hari ini mau mengajak kita untuk bersikap kritis. Dalam kehidupan kita ada begitu banyak warta “kebaikan”. Hendaklah kita jangan begitu saja mudah menerima warta tersebut, karena bisa saja “kebaikan” itu menyesatkan. Sebab ada banyak orang dewasa ini menjual kebaikan demi kepentingan dirinya, yang ujung-ujungnya adalah duit. Ada banyak bentuk pelayanan yang dasarnya bukan kasih melainkan uang. Karena itu, hendaklah kita selalu waspada.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar