Renungan Hari Rabu Biasa XII Thn C/I
Bac I :
Kej 15: 1 – 12, 17 – 18; Injil : Mat 7:
15 – 20
Dalam bacaan pertama, kisah dialog Tuhan dengan Abram, mau
menegaskan akan silsilah Abram yang benar-benar menjadi ahli warisnya. Awalnya Abram
ragu mengingat usianya yang sudah uzur. Karena itu ia berkata, “Engkau tidak memberi
aku keturunan, sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku.”
(ay. 3). Di sini mau ditekankan bahwa rencana Tuhanlah yang terjadi. Sekalipun di
mata manusia tidak mungkin, namun tidak bagi Allah. Kehadiran keturunan Abram
yang berasal dari anak kandungnya sendiri merupakan karya Tuhan.
Peristiwa dalam bacaan pertama ini sering kali dimanipulasi
oleh banyak orang. Namun semuanya itu terlihat jelas bahwa mereka memakai cara
pandang manusia, bukan Allah. Sekalipun mereka itu mengeluarkan argumen pembenaran,
semuanya semata-mata manusiawi saja. Inilah yang mau ditekankan Yesus dalam
Injil hari ini. “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu…” (ay. 15). Yesus
mengajarkan batu ujinya, yaitu buahnya. “Setiap pohon yang baik akan
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik akan menghasilkan
buah yang tidak baik.” (ay. 17).
Sabda Yesus hari ini mau mengajak kita untuk bersikap kritis.
Dalam kehidupan kita ada begitu banyak warta “kebaikan”. Hendaklah kita jangan
begitu saja mudah menerima warta tersebut, karena bisa saja “kebaikan” itu
menyesatkan. Sebab ada banyak orang dewasa ini menjual kebaikan demi
kepentingan dirinya, yang ujung-ujungnya adalah duit. Ada banyak bentuk
pelayanan yang dasarnya bukan kasih melainkan uang. Karena itu, hendaklah kita
selalu waspada.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar