Minggu, 03 Maret 2013

Renungan Hari Minggu Prapaskah III-C

Renungan Hari Minggu Prapaskah III, Thn C
Injil       : Luk 13: 1 – 9;

Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Keluaran, berbicara tentang perjumpaan pertama Musa dengan Allah. Tuhan Allah hendak memakai Musa untuk menuntun bangsa Israel ke luar dari Mesir  menuju “suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (ay. 8). Dalam kisah tersebut terlihat salah satu sifat Allah, yaitu peduli pada penderitaan umat-Nya. “Aku telah memperhatikan dengan sungguh ….” (ay. 7).
Allah tidak ingin membiarkan umat-Nya hidup dalam penderitaan. Karena itulah, melalui tangan Musa, Allah menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, yang menjadi bacaan kedua, Paulus menggambarkan kepeduliaan Allah tersebut. Paulus mengatakan bahwa “nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan” (ay. 1). Mereka menikmati “makanan rohani” (ay 3) dan juga “minuman rohani” (ay. 4).
Namun sayangnya, sekalipun Allah telah menunjukkan perhatian-Nya yang besar, umat masih saja suka bersungut-sungut. Sikap bersungut-sungut ini mau menunjukkan sikap tidak puas dengan apa yang sudah ada dan juga sikap serakah. Ini merupakan dosa leluhur manusia pertama. Dengan sikap bersungut-sungut, orang tidak bisa melihat apa yang sudah diberikan Tuhan kepadanya. Karena itulah, Paulus mengajak jemaat untuk tidak bersungut-sungut (ay. 10).
Tuhan menghendaki kita untuk bertobat dari sikap bersungut-sungut. Inilah yang hendak diwartakan Injil hari ini. Secara tidak langsung, Injil hari ini merangkum dua bacaan sebelumnya. Lewat perumpamaan pohon ara, Yesus memperlihatkan Allah yang peduli, yang mau memberi kesempatan untuk bertobat. “Biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi…” (ay. 8). Kesmepatan yang diberikan itu hendaknya digunakan untuk bertobat. 

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar