SANTA MAKRINA MUDA, PERAWAN
Kaum kerabat Santa Makrina
Muda yang hidup di Asia Kecil sangat masyhur, baik dipandang dari pihak ayahnya
maupun dari pihak ibunya. Hal ini bukanlah disebabkan oleh kekayaan mereka atau
keunggulan duniawi lainnya, melainkan oleh keutamaan hidupnya yang saleh.
Orang tua ayahnya
kehilangan segala-galanya sewaktu terjadi penganiayaan terhadap umat kristen
dan penghambatan agama, lalu terpaksa melarikan diri ke hutan dan tinggal di
persembunyian itu selama tujuh tahun. Nenek dan ayah ibunya mati terbunuh
sebagai martir. Ayahnya, Basilius Tua,
serta ibunya, Emilia, dihormati juga sebagai orang kudus. Kecuali itu
dari antara sembilan adiknya, tiga orang menjadi sokoguru Gereja yang saleh dan
kokoh imannya.
Makrina adalah anak
sulung dari keluarga yang luar biasa itu. Sepeninggal tunangannya, Makrina
memilih cara hidup murni. Ia tinggal di rumah menjadi pembantu dan penghibur
ibunya, pengurus rumah tangga dan pendidik adik-adiknya.
Adiknya laki-laki yang
pertama, Basilius, menjadi orang kusus terkenal dengan nama Basilius Agung dan
Bapa para rahib di Gereja Timur dan Bapa Gereja; adiknya yang kedua, Naukratius,
memilih hidup sebagai seorang awam; ia sangat dermawan terhadap orang-orang
miskin.
Adiknya yang lain,
yaitu Gregorius yang kemudian terkenal dengan nama Gregorius dari Nyssa,
dihormati sebagai Bapa Gereja. Sedangkan yang bungsu, yaitu Petrus, kemudian
menjadi Uskup di Sebaste dan digelar kudus juga. Ketika semua adiknya telah
menjadi dewasa, Makrina masuk biara yang didirikan oleh Basilius, adiknya. Tahun
379, dalam keadaan sangat miskin, Makrina meninggal dunia, riwayat hidupnya
dikarang oleh Santo Gregorius dari Nyssa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar