Renungan Hari Selasa Pekan Biasa XXIX B/II
Bac I Ef 2: 12 – 22 ; Injil Luk 12: 35 – 38
Dalam Injil hari ini Yesus berbicara
soal berjaga-jaga. Berjaga-jaga ini dikaitkan dengan kedatangan kerajaan Allah, yang merupakan tujuan atau cita-cita hidup manusia.
Orang diminta untuk berjaga-jaga karena kedatangan kerajaan Allah itu tidak
dapat diprediksi. Tidak ada orang yang tahu persis kapan datangnya kerajaan
Allah.
Dalam ketidak-tahuan itulah, sikap yang
bagus dan baik adalah berjaga-jaga. Dengan berjaga-jaga, kita sudah siap
menyambut datangnya kerajaan Allah itu. Dan ini tentulah membawa kebahagiaan.
Yesus mengambarkan kebahagiaan itu dengan perumpamaan hamba yang berjaga-jaga
menanti tuannya datang. Hamba itu akan senang dan bahagia (ay. 37 – 38).
Ada dua sikap yang menonjol dari
sikap berjaga-jaga. Kedua sikap ini saling berkaitan erat. Pertama adalah
fokus. Orang yang berjaga-jaga akan fokus pada apa yang di”jaga”nya. Ia tidak
akan melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu fokusnya. Seperti hamba yang
berjaga-jaga menunggu datang tuannya. Ketika ia berjaga-jaga, maka perhatian
dan dirinya terarah hanya kepada tuannya yang akan datang.
Sikap yang menonjol kedua adalah
setia. Orang yang berjaga-jaga adalah orang yang setia. Orang yang tidak setia
tentulah ia tidak akan berjaga. Ia akan sibuk dengan urusannya sendiri. Orang
yang berjaga-jaga tidak akan larut dalam situasi. Ia tetap menunjukkan
kesetiaannya dengan fokus pada apa yang dijaganya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar