Kamis, 11 Oktober 2012

Renungan Hari Kamis Biasa XXVII - Thn II


Renungan Hari Kamis Pekan Biasa XXVII B/II
Bac I  Gal 3: 1 – 5 ; Injil          Luk 11: 5 – 13

Injil hari ini melanjutkan Injil kemarin tentang pengajaran soal doa. Kemarin Yesus mengajarkan para murid tentang doa. Tekanan lebih pada bentuk doa itu sendiri. Hari ini Yesus tetap mengajar soal doa, namun tekanannya pada cara: bagaimana kita harus berdoa.

Dalam pengajaran-Nya tentang doa hari ini, Yesus mau mengajak para murid-Nya untuk selalu berdoa tanpa jemu-jemu. Tuhan tidak tuli. Tuhan pasti mendengarkan doa umat-Nya. “Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga!” (ay. 13).

Akan tetapi, mungkin di antara kita ada yang berkata bahwa saya sudah berdoa, tapi koq Tuhan tidak mengabulkan permohonan saya. Ada beberapa hal yang perlu direfleksikan soal hal ini. Pertama, mungkin semangat juang kita masih kurang atau masih rendah. Berdoa tanpa jemu-jemu sebagai bentuk cara berdoa yang ditunjukkan Yesus kepada para murid-Nya mau menunjukkan semangat juang tanpa henti.

Hal kedua yang perlu direfleksikan adalah mungkin kita belum siap menerima apa yang kita mohonkan. Harus diingat bahwa Tuhan itu mahatahu. Dia mengenal betul siapa diri kita. “Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.” (Maz 139: 2). Tuhan tahu bahwa apa yang kita mohon itu dapat membahayakan diri kita sendiri.

Ketiga, perlu direfleksikan juga cara dan bentuk doa kita. Mungkin ada yang salah atau kurang atau keliru dengan doa kita. Atau juga dengan apa yang kita mohonkan. Untuk itu, dibutuhkan sikap rendah hati untuk mengubahnya.

Di atas semuanya itu, dalam pengajaran doa ini Tuhan Yesus menghendaki kepada kita agar kehendak Allah-lah yang terlaksana. Sikap iman inilah yang harus ditanamkan dalam diri kita: “Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.”

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar