Senin, 24 Agustus 2020

INI KIAT ATASI RASA TAKUT PADA ANAK


Sering kita jumpai ada anak yang begitu mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan orang yang baru dikenal. Ada kesan kedewasaan dalam dirinya. Namun tak sedikit pula dijumpai anak yang takut atau terkesan malu-malu berhadapan dengan orang baru. Atau bahkan terhadap banyak hal anak cenderung menjadi penakut. Anak penakut bisa berdampak pada hilangnya rasa percaya diri anak (baca juga: Kiat Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak).
Memang hal tersebut masih masuk dalam kategori wajar. Namun bukan lantas berarti orangtua dapat tenang-tenang saja dan membiarkan si anak terus dihantui oleh rasa takutnya. Jika tidak ditangani dengan baik dan benar, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang penakut, pemalu dan tidak mandiri. Untuk itu, berikut ini beberapa tips yang dapat dicoba untuk mengatasi rasa takut pada anak.
1.     Tidak menganggap remeh rasa takut anak
Orang dewasa saja tidak suka diremehkan. Karena itu, jangan sekalipun menganggap remeh rasa takut yang dialami anak. Tunjukkan bahwa sebagai orangtua kita bisa memahaminya sepenuhnya, termasuk hal-hal yang ditakuti. Tempatkan diri pada posisi anak, peluk dan tenangkan ia sambil membisikkan di telinganya: “Semuanya akan baik-baik saja.” Jika berhadapan dengan orang baru yang kita kenal, namun belum dikenal anak, perlahan-lahan kita beri pengertian siapa orang baru itu. Dalam hal ini, sangat baik jika orangtua menggunakan bahasa yang dipahami anak.
2.     Dekati dan bicarakan

Cari tahu apa yang menyebabkan anak jadi takut. Dekati dan ajak anak berbicara, serta memahami diri dan situasi menakutkan yang menghantuinya. Misalnya, banyak anak takut sama dokter. Sebenarnya yang ditakuti bukan dokternya, tetapi suntiknya. Anak takut disuntik. Jika anak diajak bicara maka akan terungkap bahwa ketakutan itu disebabkan karena rasa sakit dari suntik yang pernah dialami atau didengar dari orang lain. Untuk itu, orangtua harus memberinya pemahaman. Misalnya, “Disuntik itu sakit seperti tergores. Kalau tergores sakit sedikit atau banyak? Sakitnya cepat hilang atau lama?”
Katakan juga pada anak bahwa kita sangat memahami rasa takutnya dan bahwa kita pernah juga merasa takut akan hal tersebut waktu masih kecil. Lalu, ajak anak membayangkan dan memahami bahwa apa yang ditakuti itu sebenarnya bukanlah hal yang akan membahayakan nyawa atau apapun.
3.     Beri semangat
Anak itu ibarat pot tanaman. Jika orangtua menanamkan hal-hal baik, ia akan tumbuh dan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Jadi, cobalah untuk menjadi orangtua yang selalu menanamkan hal-hal positip dalam diri anak. Termasuk ketika berhadapan dengan rasa takutnya. Berilah ia semangat dengan mengatakan kalimat-kalimat positif yang menguatkan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Bila perlu, orangtua dapat memberi contoh cara mengatasi rasa takut yang dimiliki anak atau contoh anak yang berani (bisa mengalahkan rasa takut).
4.     Jangan membesar-besarkan
Memahami rasa takut anak adalah hal yang baik, namun jangan membesar-besarkan rasa takut itu karena justru akan menambah rasa takut dalam diri anak. Jika kita membesar-besarkan rasa takut itu, anak semakin yakin bahwa yang ditakutinya adalah hal yang mengerikan. Orangtua harus berusaha untuk mengecilkan rasa takut itu. Bila perlu, jika dirasa bahwa rasa takut itu memang tak berarti, menghilangkannya.
5.     Beri hadiah dan pujian
Baik anak-anak maupun orang dewasa suka mendapatkan hadiah. Jadi, cobalah untuk memberikan pujian dan menjanjikan hadiah dan benda-benda yang diinginkan atau diperlukan anak jika ia berhasil mengatasi rasa takutnya. Tentu saja hadiah yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan finansial keluarga, nilai yang dianut keluarga, ketersediaan benda dan memiliki nilai.
6.     Bermain pura-pura
Banyak motivator terkenal pun masih melakukan bermain pura-pura sebelum berbicara di depan umum. Cobalah lakukan cara ini pada anak. Jika ia mempunyai suara yang bagus, cobalah minta ia bernyanyi di panggung pura-pura dengan ibu dan ayah sebagai penontonnya. Pastikan anak melakukan kontak mata dengan setiap penonton ketika sedang bernyanyi, demikian pula orangtua. Selain kontak mata, orangtua harus memberi senyuman kepada anak.
7.     Permainan menyenangkan
Cara lain yang bisa dilakukan adalah melakukan hal-hal menyenangkan dengan menggunakan elemen yang menjadi obyek ketakutan. Misalnya, membuat tenda-tendaan dari selimut di dalam kamar, mematikan lampu, membaca cerita atau bermain bayang-bayang dengan senter dalam tenda yang membuat kegelapan terasa menyenangkan.
8.     Berolahraga
Olahraga dapat membantu menenangkan tubuh yang tegang karena rasa takut. Karena itu, hal ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi ketakutan anak. Cobalah untuk mengadakan acara bermain di luar rumah atau olahraga dalam agenda rutinitas. Arahkan mereka untuk lebih aktif secara fisik. Bermain bola di lapangan, ayunan, panjat-panjat di area bermain dan berlari-lari dapat menjadi pelepas ketegangan.
9.     Beri anak cara pengalih rasa takut
Rasa takut memang tidak bisa hilang dalam sekejap. Dalam proses mengatasinya pun bisa saja anak dihampiri rasa takutnya kembali. Oleh karena itu, orangtua perlu memberi cara pengalih rasa takut untuknya. Bisa dengan bernyanyi pelan, teknis relaksasi, membaca buku, tidur, berbicara pada diri sendiri, main yoyo atau sejenisnya serta berdoa. Ajari anak bahwa dengan doa, Tuhan akan menjaga dan melindungi kita. Energi dan pikiran takut dapat dialihkan ke hal yang lain hingga obyek rasa takut pun berlalu
Demikianlah 9 kiat mengatasi rasa takut pada anak. Perlu diketahui bahwa rasa takut adalah bagian dari diri manusia dan wajar dimiliki. Orangtua tidak bisa serta merta memaksa anaknya untuk berubah, tidak perlu merasa takut. Terus dampingi anak dalam berbagai aspek kehidupannya adalah hal penting agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan positif.
diolah kembali dari Halo Doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar