PAUS KE-266 YANG SERBA PERTAMA
Penantian umat Katolik sedunia akan paus yang baru berakhir
sudah. Pada tanggal 14 Maret, pukul 01.06 WIB atau jam 19.06 waktu Roma, 115
kardinal yang mengikuti sidang konklaf akhirnya memutuskan bahwa Kardinal Jorge
Mario Bergoglio (76 tahun) terpilih sebagai paus menggantikan Paus Benediktus
XVI yang mengundurkan diri pada 28 Februari lalu. Kardinal Jorge Mario
Bergoglio adalah Uskup Agung Buenos Aires, kota kelahirannya.
Kardinal Jorge Mario Bergoglio lahir di Buenos Aires pada tanggal
17 Desember 1936. Beliau bersama empat saudaranya merupakan anak dari pekerja
kereta api keturunan Italia. Ia Menempuh pendidikan tinggi hingga beroleh gelar
master dalam bidang kimia di Universitas Buenos Aires dan kemudian masuk ke
seminari untuk menempuh pendidikan imamat. Pada tanggal 11 Maret 1958 Jorge
Mario Bergoglio bergabung dengan Serikat Yesus dan ditahbiskan menjadi imam
pada tanggal 13 Desember 1969 oleh Uskup Agung Ramon Jose Castellano. Selain mendalami
bidang filsafat dan teologi, Jorge Mario Bergoglio mendalami juga sastra serta
psikologi.
Jorge Mario Bergoglio memiliki bakat kepemimpinan. Karena
kepemimpinannya yang kuat oleh Serikat Yesus, Jorge Mario Bergoglio
dipromosikan sebagai provinsial Yesuit di Argentina pada tahun 1973 s/d 1979.
Tahun 1980 ia menjadi rektor di Seminari San Miguel, lalu melanjutkan studi
doktoral di Jerman dan kembali ke Argentina untuk melayani sebagai Direktur
pengakuan dan spiritual di Cordoba. Pada tahun 1998 Jorge Mario Bergoglio diangkat
menjadi Uskup Agung Buenos Aires dan di tahun 2001 merangkap menjadi Uskup
untuk Gereja Katolik Ritus Timur di Argentina yang tidak mempunyai uskup.
Dengan terpilihnya Kardinal Jorge Mario Bergoglio sebagai
paus, maka ia menempati urutan ke-266 dalam daftar kepausan. Sekalipun Jorge
Mario Bergoglio merupakan paus yang ke-266, namun ada beberapa hal yang membuat
Jorge Mario Bergoglio menjadi yang pertama.
Pertama, dia adalah orang Serikat Yesus yang
pertama menjadi paus. Sekalipun Serikat Yesus memiliki kaul keempat, yaitu pengabdian
khusus kepada paus, namun belum ada satu orang pun anggotanya yang menjadi paus
sejak pertama kali serikat ini didirikan (tahun 1540).
Kedua, Kardinal Jorge Mario Bergoglio
merupakan paus pertama yang berasal dari Benua Amerika. Masalah yang satu ini
memang harus sedikit diluruskan. Banyak orang mengatakan bahwa Kardinal Jorge
Mario Bergoglio adalah paus pertama yang berasal dari luar Eropa. Ini adalah
salah, karena jauh sebelum beliau sudah ada paus lain yang bukan orang Eropa,
persisnya orang Afrika. Santo Viktor I
(189 – 199) adalah paus pertama yang berasal dari Afrika. Juga ada Santo Melchiades atau Miltiades (311-314) yang juga berasal dari Afrika. Paus terakhir non Eropa adalah Santo Gregorius III (731 – 741) yang berasal
dari Suriah. Jadi, Kardinal Jorge Mario Bergoglio tidak bisa dikatakan
sebagai paus pertama di luar benua Eropa. Tapi, jika dari benua Amerika, dialah
yang pertama.
Ketiga, nama kepausan yang dipakai oleh Kardinal
Jorge Mario Bergoglio nantinya adalah yang pertama: Fransiskus I. Sangat menarik
kalau diperhatikan pemilihan nama dengan kepribadian Kardinal Jorge Mario
Bergoglio. Setidaknya ada tiga pribadi Fransiskus yang menyatu dalam diri Kardinal
Jorge Mario Bergoglio. Atau dengan kata lain, Paus Fransiskus I ini dapat
menampilkan tiga pribadi nama besar Fransiskus, yaitu:
Fransiskus Xaverius
Fransiskus Xaverius merupakan tokoh penting kedua setelah
Ignasius Loyola bagi Serikat Yesus, karena Fransiskus mempunyai andil dalam
pembentukan serikat ini. Kekhasan dari Fransiskus Xaverius adalah semangat
misionarisnya. Pastor Ludwig, sejarahwan Gereja yang terkenal, menjuluki
Fransiskus Xaverius sebagai seorang “Misionaris Perintis Agama Salib” di Asia
dan misionaris terbesar semenjak Santo Paulus. Dengan semangat heroiknya, ia
mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa Asia (termasuk Indonesia), sambil tetap
mengingatkan Gereja akan panggilannya untuk mewartakan Sabda Allah kepada semua
bangsa.
Sangat diharapkan semoga paus yang baru ini, Paus Fransiskus
I, juga memiliki semangat misioner, seperti pendahulunya, Yohanes Paulus II.
Tentulah, sebagai anggota dari Serikat Yesus, semangat dan teladan hidup
Fransiskus Xaverius akan mewarnai diri Kardinal Jorge Mario Bergoglio.
Fransiskus Asisi
Fransiskus Asisi, yang nama lengkapnya Giovanni Francesco
Bernadone, adalah tokoh besar yang dikagumi Gereja dan seluruh umat hingga
kini. Fransiskus Asisi dikenal dengan cinta damainya, sebagaimana yang
diajarkan oleh Tuhan Yesus. Ia menjadi simbol penggerak perdamaian. Karena itu,
beberapa kali aksi perdamaian selalu dikaitkan dengan sosok satu ini. Misalnya,
pada tanggal 27 Oktober 2011 para tokoh lintas agama Indonesia berkumpul di
Jakarta untuk menandai Hari Doa di Assisi untuk perdamaian. Acara serupa juga
dilakukan oleh tokoh-tokoh agama dunia di Asisi.
Akan tetapi, yang sangat menonjol dari Fransiskus Asisi ini
adalah semangat miskinnya (sederhana). Semangat miskin itu menjadi warna bagi
ordo yang didirikannya, yaitu Ordo Fransiskan (tahun 1210).
Semangat Fransiskus Asisi ini ternyata dapat dilihat dalam
diri Kardinal Jorge Mario Bergoglio, Paus Fransiskus I ini. meski ia termasuk
golongan konservatif dalam hal doktrinal, namun ia mempunyai komitmen untuk
keadilan. Gaya hidupnya pun terbilang sederhana. Ketika masih menjadi uskup di
Bueros Aries, ia selalu bepergian dengan menggunakan bus, sangat kontras dengan
beberapa uskup dewasa kini yang berlomba-lomba mencari kendaraan baru dan
keren. Ia memilih tinggal di sebuah apartemen kecil meski bisa diam di rumah
uskup yang megah. Bahkan konon dikabarkan sering memasak sendiri makanannya.
Berbeda dengan kebanyakan uskup yang membangun rumah keuskupannya bagaikan
istana atau beberapa imam yang untuk makan saja harus diambili.
Jadi, bisa dikatakan bahwa semangat Fransiskus Asisi sudah
ada dalam diri Kardinal Jorge Mario Bergoglio. Semoga semangat itu tetap ada
dan berkembang dalam diri Paus Fransiskus I.
Fransiskus Sales
Fransiskus Sales, yang lahir di Savoya pada 21 Agustus 1567,
merupakan salah satu pujangga Gereja yang besar. Ia adalah ahli dalam filsafat
dan sastra. Pada tahun 1597 ia ditahbiskan menjadi uskup. Ia dikenal sebagai
uskup yang bijaksana, ramah dan sangat menyayangi umatnya.
Ternyata gambaran Fransiskus Sales ini tampak juga dalam diri
Kardinal Jorge Mario Bergoglio. Dia dikenal sebagai intelektual Yesuit yang mendalami
bidang filsafat dan teologi juga sastra serta psikologi. Sebagai uskuppun ia
dikenal cukup bijaksana, ramah dan sangat peduli kepada umatnya, khususnya yang
miskin. Ketika diangkat menjadi kardinal, Bergoglio melarang ratusan orang
Argentina yang hendak pergi ke Roma untuk merayakan pengangkatannya sebagai kardinal
dan menghimbau kepada mereka yang akan pergi untuk mendonasikan uang tiketnya
bagi orang miskin.
Jadi, sebelum menjadi Paus Fransiskus I, Kardinal Jorge Mario
Bergoglio sudah menghidupi semangat dan teladan hidup Santo Fransiskus Sales. Semoga
semangat dan teladan itu tetap ada dan berkembang dalam diri Paus Fransiskus I.
Demikianlah beberapa hal yang pertama dari paus yang ke-266
ini. Lebih dari pada itu, semoga paus baru ini dapat membawa perubahan, baik
bagi Gereja Katolik maupun dunia.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar