Rabu, 27 November 2019

AGNES MO: ANTARA NASIONALISME DAN IRRASIONALISME


Belum lama ini publik Indonesia heboh dengan pernyataan Agnes Mo dalam wawancaranya di Amerika Serikat. Dalam wawancara itu, diva yang sudah go internasional itu, mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki darah keturunan Indonesia. Dia hanya numpang lahir dan besar di Indonesia. Darah yang mengalir dalam dirinya berasal dari Jerman, Jepang dan Tiongkok.
Sontak tayangan wawancara tersebut menjadi viral di jagat medsos Indonesia. Ada banyak netizen Indonesia marah dan mencaci-maki Agnes. Ada politisi dan juga anggota dewan yang terhormat menyindir pernyataan Agnes itu, dan menilainya sebagai bentuk durhaka. Ada juga dosen sekaligus pakar hukum hubungan luar negeri meminta pihak imigrasi untuk mengecek kewarganegaraan Agnes. Umumnya mereka mengaitkan pernyataan Agnes dengan semangat nasionalisme.
Akan tetapi, tak sedikit juga yang masih menggunakan akal sehatnya dalam menyikapi pernyataan Agnes itu. Mereka menilai tidak ada kaitan antara “darah keturunan” dengan nasionalisme. Sekalipun tidak punya darah keturunan Indonesia bukan lantas berarti tidak mempunyai jiwa nasionalis, atau juga bukan warga negara. Ada banyak orang di Indonesia yang sama sekali tidak mempunyai darah keturunan Indonesia, namun termasuk warga negara Indonesia dan banyak berkontribusi bagi bangsa Indonesia.
Persoalan Agnes Mo ini merupakan pertentangan antara nasionalisme dan irrasionalisme yang berbalut kebencian dan fanatisme sempit. Soal nasionalisme dan irrasionalisme ini, blog budak-bangka pernah membahasnya 6 tahun lalu, persisnya 27 November 2013, lewat judul tulisan “Antara Nasionalisme dan Irrasionalisme”. Tulisan tersebut memang membahas soal demo penyadapan yang dilakukan pihak Australia. Akan tetapi, dalam tulisan tersebut terungkap adanya ketidakmasukakalan argumen-argumen para pendemo. Persis seperti dalam kasus Agnes ini.
Sekalipun tulisan 6 tahun lalu itu menjawab persoalan tahun itu, bukan lantar berarti tulisan itu tidak lagi relevan. Pesan yang terkandung di dalam tulisan tersebut tetap aktual, apalagi dalam menyikapi masalah Agnes Mo. Lebih lanjut mengenai isi tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar