Jumat, 22 Desember 2017

MEMAHAMI KARAKTER PARA JIHADIS

Setelah serangan 9/11 di Amerika, seorang ibu Amerika bercerita bahwa putranya yang berusia 23 tahun telah memeluk islam. Dia menikahi seorang muslimah yang belum pernah ia temui sebelumnya dalam sebuah pernikahan. Sekarang mereka telah memiliki seorang bayi. Putra ibu itu ingin pergi ke Afganistan untuk bertempur bersama para Taliban untuk membunuhi tentara Amerika dan mati sebagai martir. Ibu itu juga mengatakan beberapa tahun sebelumnya putranya berkata padanya bahwa setelah islam menguasai Amerika, dia tidak akan ragu lagi untuk memancung kepala ibunya jika perintah untuk membunuh kafir dikumandangkan.
***
Samaira Nazir adalah wanita warga negara Inggris keturunan Pakistan berusia 25 tahun yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Dia ditusuk sampai mati. Tenggorokannya disayat oleh saudara laki-lakinya yang berusia 30 tahun dan saudara sepupunya yang berusia 17 tahun di rumah orangtua Samaira sendiri. Samaira dituduh mempermalukan keluarga karena telah jatuh cinta dengan seorang pemuda Afgan yang dianggap berasal dari tingkat sosial yang lebih rendah.
***
Muhammad Ali al-Ayed, 23 tahun, adalah putra jutawan Saudi yang tinggal di Amerika Serikat. Di saat petang di bulan Agustus 2003, dia memanggil kawannya seorang Yahudi Maroko untuk bertemu. Keduanya minum di sebuah bar sebelum pergi ke apartemen Al-Ayed sekitar tengah malam. Al-Ayed mengambil pisau dan menusuk kawan Yahudinya sampai bagian tubuh kawannya hampir terpisah. Rekan kamar Al-Ayed berkata pada polisi bahwa kedua orang itu “tidak berdebat sebelum akhirnya Al-Ayed membunuh.” Pengacara Ayed mengatakan bahwa pembunuhan itu karena “perbedaan agama”.
***
Mohammad Taheri-azar berusia 25 tahun dan adalah keturunan Iran lulusan University of North Carolina. Suatu hari di bulan Maret 2006, dia menyewa sebuah mobil jeep dan mengendarakannya pelan-pelan ke dalam kampus. Lalu tiba-tiba dia menginjak gas menabrak sekelompok mahasiswa dengan tujuan membunuh sebanyak mungkin orang.
***
Sanao Menghwar dan istrinya adalah pasangan Hindu yang tinggal di Karachi, Pakistan. Di suatu petang di bulan November 2005, mereka pulang kerja dan terkejut mendapatkan ketiga putrinya hilang. Setelah dua hari mencari dengan sia-sia, mereka menemukan putri mereka telah diculik dan dipaksa masuk islam. Polisi menangkap pemuda-pemuda muslim yang melakukan penculikan, tapi mereka semua dilepaskan pengadilan karena masih belum berusia dewasa. Ketiga putri mereka tetap hilang.
Menculik gadis-gadis Hindu sudah jadi tindakan lumrah di Pakistan. Ada banyak gadis Hindu mengalami nasib seperti itu. Mereka diculik, diislamkan dengan paksa dan dipaksa kawin dengan seorang muslim. Masyarakat Hindu terlalu takut untuk menunjukkan kemarahannya; mereka takut menjadi korban muslim.
***
Di bulan Oktober 2005, tiga gadis remaja berjalan di perkebunan coklat dekat kota Poso di Indonesia. Para gadis ini sekolah di sekolah swasta kristen. Mereka diserang dan dipenggal oleh sekelompok muslim. Muslim militan mengarahkan serangan pada provinsi Sulawesi Tengah dan yakin tempat ini bisa dijadikan batu pijakan untuk berdirinya negara islam.
***
Muriel Degauque adalah orang Belgia berusia 38 tahun. Menurut tetangganya, yang telah mengenalnya sejak kecil, Muriel dulu adalah gadis kecil yang “benar-benar normal, yang suka naik papan luncur di salju. Dia masuk islam dan lalu menikah dengan seorang muslim. Tak lama setelah itu, dia pergi bersama suaminya ke Irak melalui Syria. Di Irak dia meledakkan dirinya sendiri sebagai tindakan serangan terhadap patroli polisi Irak pada 9 November 2005.
***
Semua perbuatan di atas adalah gila, tetapi semua pelakunya adalah orang-orang waras. Mereka tidak sakit jiwa. Apakah yang membuat mereka melakukan tindakan kriminal yang sedemikian keji? Jawabannya adalah islam. Kejadian-kejadian di atas adalah kejadian biasa di dunia islam. Di mana-mana orang islam sibuk membunuhi orang non muslim demi kepercayaannya.
Untuk bisa mengerti hal ini, orang harus tahu juga bahwa muslim diharapkan untuk berpikir seperti nabi mereka, Muhammad, sehingga sifat, pikiran dan perilaku muslim mencerminkan sifat, pikiran dan perilaku Muhammad. Dasarnya adalah karena Muhammad adalah contoh segala kebajikan dalam islam. Akibatnya adalah muslim mengambil jatidiri Muhammad dan meninggalkan jatidiri, hati nurani dan kepribadian mereka secara mendalam.
Hal ini dapat dibandingkan dengan sebuah pohon. Muslim adalah ranting dari pohon islam, dan akar pohon itu adalah Muhammad. Muslim menyerap sifat, kelakuan dan pikiran Muhammad.

disarikan dari “Pengenalan” dalam Ali Sina, Memahami Muhammad: Sebuah Psikobiografi dari Nabi Allah, hlm. 11 – 16.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar