Renungan
Hari Jumat Biasa XXXI, Thn B/I
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus
memberikan sebuah perumpamaan yang sangat menarik, yaitu tentang bendahara yang
cerdik sekalipun ia tidak jujur. Sikap cerdik sang bendahara dipuji, meski
sikapnya tidak jujur. Bendahara itu cerdik dalam sikap dan perbuatan sehingga
ia mendapatkan “keselamatan” kelak. “Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya
apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan
menampung aku di rumah mereka.” (ay. 4). Karena itu ia mulai berbuat baik.
Dengan jabatannya, ia menyalurkan kekayaan tuannya. Di sini
terlihat jelas bahwa kecerdikan itu berbuah kebaikan sehingga mendatangkan
keselamatan.
Topik kecerdikan ini juga
yang ditampilkan Paulus dalam bacaan pertama. Dalam suratnya kepada jemaat di
Roma, Paulus membagikan pengalaman hidupnya. Paulus adalah “pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.” (ay. 16). Sama seperti bendahara yang
menggunakan jabatannya untuk menyalurkan kekayaan tuannya, demikian pula Paulus
menyalurkan warta Injil Allah kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Orang tahu
siapa Paulus sebelumnya. Namun, melalui Paulus, orang-orang dapat mengenal
Yesus Kristus.
Sabda Tuhan hari ini
memiliki tema misi. Di sini kita disadarkan bahwa kita dipanggil untuk
mewartakan Kristus dalam kehidupan kita. Tuhan menghendaki supaya kita, dengan
peran dan jabatan yang kita miliki atau dengan kelemahan dan kekurangan yang
ada, menghadirkan Kristus. Hal ini senada dengan pesan-pesan paus kita,
Benediktus XVI dan Fransiskus, yang meminta agar melalui kita – sikap,
perkataan, tingkah laku dan perbuatan – orang lain dapat mengenal warta
keselamatan Yesus Kristus.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar