Renungan
Pesta St. Laurensius
Bac
I 2Kor 9: 6 – 10; Injil Yoh 12: 24 – 26;
Hari ini Gereja Universal merayakan Pesta Santo Laurensius, seorang martir abad III. Laurensius merupakan salah satu dari ketujuh diakon agung yang bertugas mengurus harta kekayaan Gereja dan membagi-bagikan derma kepada fakir miskin. Bacaan-bacaan liturgi hari ini seakan mau menggambarkan sosok orang kudus ini.
Sabda Tuhan hari ini mau
berbicara tentang memberi. Dalam bacaan pertama yang diambil dari surat Paulus
yang kedua kepada Jemaat di Korintus, Paulus mengajak untuk untuk hidup saling
berbagi. Paulus menasehati jemaat di Korintus untuk tidak merasa takut rugi
dengan memberi, karena Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia-Nya,
supaya umat senantiasa berkecukupan. (ay 8). Bagi Paulus “yang menabur sedikit,
akan menuai sedikit juga, dan yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”
(ay. 6). Karena itu, umat hendaknya merasa senang bila memberi.
Dalam Injil, memberi itu
identik dengan melayani. Dalam melayani ini orang memberi dirinya sendiri bagi
orang lain. Dan bentuk akhir pemberian diri adalah pengorbanan diri. Karena
dengan pengorbanan diri yang total, orang “akan menghasilkan banyak buah.” (ay.
24). Untuk pengorbanan diri ini dibutuhkan semangat cinta yang terarah keluar
dari diri sendiri, atau seperti kata Yesus dalam Injil “tidak mencintai
nyawanya di dunia ini.” (ay. 25).
Memberi dan melayani
merupakan ciri dari pribadi Santo Laurensius. Merayakan pestanya hari ini, kita
diajak untuk mengikuti teladannya. Tuhan menghendaki kita untuk mau dan berani
mendahulukan kepentingan sesama. Ini berarti kita mesti “mematikan” ego kita.
Semangat mementingkan diri sendiri hanya membawa manfaat bagi diri sendiri.
Padahal panggilan hidup kita adalah kebahagiaan sesama dan bersama.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar