Renungan
Hari Senin Biasa XVI, Thn B/I
Bac
I Kel 14: 5 – 18; Injil Mat 12: 38 – 42;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Kitab Keluaran. Di sini diceritakan tentang orang Israel yang sudah keluar dari Mesir, namun masih dalam pengejaran Firaun dan tentaranya. Dikatakan bahwa orang Israel menjadi ketakutan ketika melihat tentara Mesir kian mendekat. Mereka mengungkapkan kekecewaan dan kecemasannya kepada Musa. “Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?” (ay. 11). Terlihat di sini bahwa orang Israel kurang percaya kepada Tuhan. Sekalipun sudah melihat tanda sewaktu di Mesir, mereka masih kurang percaya.
Sikap
orang Israel ini tak jauh berbeda dengan sikap beberapa ahli Taurat dan orang
Farisi yang datang kepada Tuhan Yesus. Dalam Injil mereka ini disebut sebagai
angkatan yang jahat dan tidak setia (ay. 39). Mereka datang kepada Tuhan Yesus
untuk meminta tanda supaya mereka bisa percaya. Padahal pada mereka sudah ada
begitu banyak tanda. Tuhan Yesus hanya memberikan tanda Nabi Yunus dengan satu
harapan agar mereka bertobat.
Seringkali
kepercayaan dikaitkan dengan adanya tanda. Orang baru percaya bila sudah
melihat atau merasakan tanda di sini dan kini. Terkadang pula orang ingin agar tanda itu
benar-benar menyentuh dirinya. Sabda Tuhan hari ini hendak mengubah pola pikir demikian.
Sekalipun kita tidak mengalami atau merasakan langsung tanda itu, hendaklah
kita tetap percaya. Bagi kita salib Kristus ada tanda utama kita. Pada salib
ada kasih, pengorbanan dan kemenangan. Percaya kepadanya maka akan mendatangkan
keselamatan.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar