Renungan
Hari Kamis Biasa XII, Thn B/I
Bac
I Kej 16: 1 – 12, 15 – 16; Injil Mat 7: 21 – 29;
Bacaan pertama hari ini masih diambil dari Kitab Kejadian, yang menampilkan lanjutan kisah tentang Abraham. Pusat cerita ada pada dua perempuan yang hadir dalam hidup Abram, yaitu Sarah dan Hagar. Dikisahkan bahwa Sarah tidak mendapatkan anak, sementara Hagar, yang adalah budak mereka, mendapatkan anak dari Abram. Dengan memiliki anak, Hagar merasa dirinya lebih hebat daripada Sarah. Karena itu, ia menyombongkan diri di hadapan Sarah. Kesombongan itu membuat Sarah merasa terhina dan “ditindas”. Namun justru di sanalah lahir belas kasih Allah, sama juga belas kasih Allah kepada Hagar ketika ia melarikan diri dari Abram.
Injil hari ini juga mau berbicara soal kesombongan, secara khusus kesombongan rohani.
Tuhan Yesus membuka mata para pendengar-Nya bahwa orang yang berkenan di
hadapan Tuhan bukan orang yang rajin berdoa atau bisa mengusir setan demi nama-Nya,
melainkan orang yang mendengarkan perkataan-Nya dan melakukannya. Di sini Tuhan
Yesus mau mengajak para pendengar untuk tidak jatuh ke dalam kesombongan
rohani. Tuhan Yesus menghendaki agar mereka tetap berlaku rendah hati.
Dewasa ini jamak kita jumpai kesombongan rohani.
Orang merasa dirinya diberkati ketika ia dapat menyembuhkan orang lain lewat
doanya. Atau ada orang merasa bangga karena aktif mengikuti perayaan ekaristi
setiap hari. Masih ada banyak contoh lainnya. Bukan berarti apa yang mereka
lakukan itu salah. Yang mereka lakukan itu baik dan patut dipuji. Namun,
kesombongan diri itulah yang harus dicela. Tuhan menghendaki agar kita tetap
berlaku rendah hati sekalipun kita aktif dalam kegiatan rohani. Kegiatan-kegiatan
rohani yang kita lakukan bukanlah demi kebanggaan diri, melainkan karena kita
mau mengikuti kehendak Tuhan.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar