Selasa, 19 Mei 2015

Renungan Hari Selasa Paskah VII - B

Renungan Hari Selasa Paskah VII, Thn B/I
Bac I  Kis 20: 17 – 27; Injil       Yoh 17: 1 – 11a;

Injil hari ini menampilkan doa Yesus kepada Allah Bapa. Bisa dikatakan bahwa doa tersebut merupakan refleksi Yesus atas karya perutusan-Nya. Ditegaskan bahwa tugas perutusan yang dijalani Yesus merupakan pelaksanaan mandat dari Allah Bapa. Ada dua hal penting dalam refleksi Yesus terkait dengan tugas perutusannya. Pertama, tugas perutusan tersebut bertujuan supaya para murid mengenal Allah dan Yesus Kristus (ay. 3). Mengenal di sini dapat diartikan sebagai percaya. Jadi, tugas perutusan yang dikerjakan Yesus membuat orang percaya kepada Allah dan diri-Nya. Kedua, lewat karya perutusan-Nya, Yesus telah mempermuliakan Allah di dunia (ay. 4).
Semangat dan teladan Tuhan Yesus dalam melaksanakan karya perutusan-Nya terlihat juga dalam diri Rasul Paulus. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari kitab Kisah Para Rasul, Paulus menyampaikan bahwa tugas perutusannya bertujuan "supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus." (Kis 20: 21). Kepada jemaat di Miletus, Paulus menyampaikan bahwa ia telah melaksanakan tugas pewartaan yang diterimanya dari Tuhan Yesus (ay. 20, 27). Dalam melaksanakan tugasnya, Paulus sama sekali tidak memikirkan kepentingan pribadinya bahkan nyawanya (ay. 24). Semua dilakukan Paulus semata untuk kemuliaan Allah.
Sabda Tuhan hari ini sangat cocok menjadi bahan permenungan bagi umat kristiani dewasa kini. Lewat baptisan yang telah diterima, setiap orang, sesuai dengan peran, kemampuan dan jabatannya, ambil bagian dalam tugas perutusan Yesus Kristus sebagai Nabi, Imam dan Raja. Sebagai nabi, tugas yang harus dijalankan adalah pewartaan. Sabda Tuhan hari ini menampilkan sosok pewarta ideal sebagai teladan, yaitu Tuhan Yesus sendiri dan Paulus. Tuhan menghendaki agar umat kristiani lebih memperhatikan misi pewartaannya, bukan pada kepentingan pribadi. Melalui pewartaan itu sangat diharapkan agar orang lain mau bertobat dan mengenal Yesus Kristus dan karya keselamatan-Nya. Pewarta hanyalah alat atau sarana, yang dengannya orang lain dapat memuliakan Allah dan Yesus Kristus.
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar