Sabtu, 23 Mei 2015

Renungan Hari Sabtu Paskah VII - B

Renungan Hari Sabtu Paskah VII, Thn B/I

Injil hari ini merupakan bagian akhir dari tulisan Injil Yohanes. Di dalamnya Yohanes mengungkapkan seorang murid “istimewa” yang memberi kesaksian tentang segala sesuatu mengenai Yesus Kristus. Ditekankan “bahwa kesaksiannya itu benar.” (ay. 24). Yohanes, secara implisit, menyatakan bahwa pewartaan mengenai Tuhan Yesus cukuplah intisarinya saja. Bagi Yohanes, tak perlu mengungkapkan segala sesuatu berkaitan dengan apa saja yang telah dilakukan Yesus, karena jika semuanya itu ditulis, “maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.” (ay. 25).
Luasnya informasi tentang Yesus Kristus memang membatasi penulisan dalam kitab, namun tidak dalam pewartaan. Pewartaan akan Tuhan Yesus ini tidak boleh dibatasi oleh sekat-sekat waktu dan ruang. Hal ini terlihat dalam bacaan pertama, yang diambil dari kitab Kisah Para Rasul. Dalam bacaan pertama terlihat bagaimana Paulus tetap aktif mewartakan Yesus Kristus, sekalipun gerakan dia dibatasi oleh ruang. Dikatakan bahwa meski ia berada di dalam tahanan rumah, Paulus “dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.” (ay. 31).
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk becermin pada sosok Paulus, yang senantiasa mewartakan Kerajaan Allah dan Yesus Kristus sekalipun ia mendapat halangan. Tantangan dan halangan tidak menyurutkan niat Paulus untuk melaksanakan tugas perutusannya. Sikap dan semangat seperti Paulus inilah yang dikehendaki Tuhan pada kita dewasa ini. Melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki supaya, kapan dan di mana saja, kita siap sedia untuk mewartakan Yesus Kristus dan Kerajaan Allah.
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar