Renungan
Hari Selasa Paskah IV, Thn B/I
Bac
I Kis 11: 19 – 26; Injil Yoh 10: 22 – 30;
Ada semacam pertentangan dalam dua bacaan
liturgi hari ini. Dalam Injil dikisahkan ketidak-percayaan orang-orang Yahudi
kepada Tuhan Yesus sebagai Mesias. Mereka malah bertanya kepada Tuhan Yesus,
“Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jika Engkau
Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” (ay. 24). Orang-orang Yahudi ini
lebih mementingkan gelar dan pernyataan daripada karya-karya yang sudah dilakukan Tuhan
Yesus. Karena itulah, Tuhan Yesus mengecam kedegilan hati mereka.
Sikap yang berbeda diperlihatkan oleh
orang-orang Yunani. Dalam bacaan pertama dikisahkan bahwa para murid Yesus yang
berasal dari Siprus dan Kirene mewartakan Injil kepada orang-orang Yunani bahwa
Yesus adalah Tuhan (ay. 20). Oleh pewartaan itu, dan mungkin juga oleh teladan
hidup mereka, orang-orang Yunani itu menjadi percaya. Mereka percaya bukan
sebatas ucapan bibir saja, melainkan nyata dalam peri kehidupan, sehingga
ketika Barnabas datang mengunjungi mereka dan menyaksikan semuanya itu, ia
bersukacita.
Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita
bahwa sebagai Mesias dan Tuhan, Yesus adalah penyelamat dunia. Kita diminta
untuk tidak lagi meragukan-Nya sebagaimana yang terjadi pada orang-orang
Yahudi. Sekalipun kita tidak pernah menyaksikan secara langsung karya Yesus,
kita hendaknya senantiasa percaya kepada-Nya, karena kita telah merasakan kasih
karunia-Nya. Orang-orang Yunani di Antiokia pun tidak pernah bertemu dengan
Yesus, tapi mereka percaya. Melalui sabda-Nya hari ini Tuhan menghendaki kita,
sebagaimana permintaan Barnabas kepada orang-orang Yunani di Antiokia, supaya
“tetap setia kepada Tuhan.” (ay. 23).
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar