SANTO PETRUS LOUIS CHANEL, MARTIR
Petrus
Louis Chanel dikenal sebagai misionaris Perancis yang meminta pewartaan Injil
di Pulau Futuna, Lautan Teduh. Bersama beberapa misionaris lainnya, ia
meninggalkan Perancis pada tahun 1837 menuju Futuna. Sesampainya di Futuna, ia
dengan giat mempelajari bahasa dan adat istiadat setempat agar bisa dengan
mudah berkomunikasi dengan rakyat setempat. Usahanya ini berhasil menarik
perhatian penduduk setempat.
Meskipun
demikian, para pemimpin masyarakat tidak menyambut baik, bahkan menentang keras
penyebaran iman Kristen di antara penduduk Futuna. Musumusu, salah seorang
kepala suku Futuna, sangat menentang Petrus. Ia melancarkan aksi penangkapan
dan penganiayaan terhadap orang-orang yang mengikuti pelajaran agama pada Petrus.
Terhadap Petrus sendiri, ia merencanakan pembunuhan. Untuk maksudnya yang jahat
itu, bersama beberapa orang pengawalnya, ia pergi kepada Pastor Petrus untuk
mengobati kakinya yang luka.
Dengan
ramah Petrus menyambut mereka dan mengabulkan permohonannya. Tetapi tiba-tiba
mereka menangkap Petrus dan menganiayanya sampai mati. Lalu mereka dengan
diam-diam menguburkan Petrus. Pada hemat mereka, kematian Petrus akan
mengakhiri semua kegiatan penyebaran iman di Futuna. Tetapi perhitungan itu
meleset karena kematian imam yang saleh itu ternyata semakin menyemangati
orang-orang serani di seluruh pulau Futuna untuk tetap mempertahankan imannya. Tiga
tahun setelah kematian Petrus, seluruh penduduk Futuna telah menjadi Kristen,
termasuk Musumusu, yang telah membunuh Petrus. Petrus Louis Chanel menjadi
martir pertama di Kongragasi Persekutuan Santa Perawan Maria dan martir pertama
di Pasifik.
sumber Iman Katolik
Baca
juga riwayat orang kudus 28 April:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar