Renungan
Hari Sabtu Prapaskah I, Thn B/I
Bac
I Ul 26: 16 – 19; Injil Mat 5: 43 – 48;
Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari
Kitab Ulangan, berbicara soal perjanjian antara Allah dan umat Israel. Isi
perjanjiannya adalah bahwa Yahwe akan menjadi Allah orang Israel dan orang
Israel menjadi umat kesayangan-Nya. Allah akan memperhatikan dan menjaga umat
pilihan-Nya ini, serta mengangkat mereka menjadi bangsa ternama dan terhormat.
Namun umat diminta untuk “hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan
berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan
suara-Nya.” (ay. 17). Ada relasi timbal-balik antara manusia dan Allah.
Salah satu perintah Tuhan yang diwartakan
Matius dalam Injil hari ini adalah perintah kasih. Tuhan Yesus memintah para
murid-Nya untuk mewujudkan perintah kasih ini bukan hanya kepada sesama yang
telah berbuat kasih kepada kita, melainkan kepada musuh, yaitu orang yang
pernah berbuat jahat dan menyakiti kita. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu.” (ay. 44). Tuhan Yesus meminta ini karena Ia ingin
agar kita bisa menjadi serupa dengan Allah, yang berbuat baik, entah kepada
orang baik maupun kepada orang jahat.
Masa prapaskah merupakan masa tobat. Pada
masa ini, melalui sabda Tuhan, kita disadarkan bahwa kita adalah umat
kesayangan Allah. Namun status ini bukan berarti kita lepas dari tuntutan. Kita
tetap diminta untuk menjadi sempurna seperti Bapa di sorga. Masa prapaskah
mempunyai tiga aktivitas utama, di mana salah satunya adalah amal kasih. Sabda
Tuhan hari ini menghendaki kita untuk mewujudkan itu di masa prapaskah ini.
Amal kasih, sebagai buah-buah pertobatan, hendaknya ditujukan kepada sesama kita
tanpa memandang suku, ras, agama atau pun sentimen lain.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar