Renungan Hari Rabu Abu,
Thn B/I
Bac I Yl 2: 2 – 18; Bac II 2Kor 5: 20 – 6: 2;
Injil Mat 6: 1 – 6, 16 – 18;
Hari ini,
Rabu Abu, umat Katolik memulai masa prapaskah. Masa prapaskah dikenal juga
sebagai masa puasa dan tobat. Puasa dan tobat merupakan persiapan untuk
menyambut paskah, kebangkitan Tuhan Yesus. Bacaan-bacaan liturgi hari ini
bertemakan tentang puasa dan tobat.
Nabi Yoel,
dalam kitabnya, yang menjadi bacaan pertama, mengajak umat untuk bertobat, yang
dapat ditunjukkan dengan berpuasa. Bagi Nabi Yoel, dengan bertobat umat
berbalik kepada Allah. Ada ketegasan bahwa tobat itu harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh, bukan sekedar seremonial belaka. Hal yang sama dinyatakan oleh
Paulus dalam bacaan kedua. Dalam suratnya yang kedua kepada umat di Korintus,
Paulus meminta umat untuk memberi diri berdamai dengan Allah. Dosa membuat
manusia terpisah dari kasih Allah. Tobat menyatukan kembali relasi mesra
manusia dengan Allah.
Dalam
Injil hari ini, Yesus memberikan pengajaran tentang apa yang bisa dilakukan di
masa prapaskah ini. Dan inilah yang dikehendaki Allah. Ada tiga aktivitas yang
dapat dilakukan selama masa prapaskah ini, yaitu sedekah (amal kasih), berdoa
dan berpuasa. Ketiga kegiatan ini dilakukan “secara tersembunyi” di mana hanya
Allah saja yang tahu. Itulah yang pertama sekali diingatkan Yesus dalam
pengajarannya. “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan
orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari
Bapamu yang di sorga.” (ay. 1) Jadi, amal kasih, doa dan puasa, bukan untuk
pamer.
Tobat dan
puasa merupakan dua aktivitas yang tak bisa dipisahkan. Puasa merupakan
ungkapan nyata dari pertobatan. Mengawali masa puasanya, umat Katolik
diingatkan akan ritus puasa itu melalui sabda Tuhan hari ini. Tidak seperti
kebiasaan banyak orang yang "pamer" puasanya dan menuntut agar orang
lain menghargai puasanya, sabda Tuhan mengajak umat Katolik untuk tidak
pamer. Puasa umat Katolik merupakan urusan pribadinya dengan Tuhan (ay.
18). Umat tidak perlu minta pengertian atau belas kasih dari orang lain untuk
mendukung niat dan aksi puasanya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar