Rabu, 07 Januari 2015

Renungan Hari Rabu sesudah Epifani, Thn B

Renungan Hari Rabu sesudah Epifani, Thn B/I
Bac I    1Yoh 4: 11 – 18; Injil                        Mrk 6: 45 – 52;

Hari ini Injil mengisahkan perjuangan para murid menghadapi badai dan ketakutan. Dikisahkan bahwa setelah berpisah dengan Tuhan Yesus, para murid menyeberang dengan perahu. Di tengah danau, pada malam hari, mereka diterjang angin sakal. Mereka bukan hanya kepayahan menghadapi gelombang danau, melainkan juga kepanikan. Ada di antara mereka yang tidak bisa berenang. Situasi ini diperparah dengan kehadiran Tuhan Yesus, yang dikira hantu. Mereka menjadi ketakutan. Yesus, yang seharusnya datang untuk menyelamatkan, ditakuti. Namun setelah Tuhan Yesus naik ke dalam perahu, angin pun reda, dan ketakutan mereka pun hilang.

Bacaan pertama hari ini seakan mau merefleksikan peristiwa di atas. Yohanes, dalam suratnya yang pertama, mencoba merenungkan kembali kejadian tersebut. Titik tolak Yohanes adalah ajaran Tuhan Yesus, yaitu kasih. Bagi Yohanes, kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan. Kepanikan dan ketakutan yang terjadi pada diri murid-murid disebabkan karena ketiadaan kasih dalam perahu itu. Namun ketika Tuhan Yesus naik ke dalam perahu itu, semuanya hilang. Yesus adalah ungkapan kasih Allah. Dia adalah Juruselamat.

Sering dalam kehidupan kita selalu kepanikan dan ketakutan. Sebagaimana yang dikatakan Yohanes, ketakutan dan juga kepanikan itu bisa muncul karena kita tidak mempunyai kasih. Karena itu, melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa menumbuhkan kasih dalam hidup. Kasih merupakan inti ajaran Tuhan Yesus. ia merupakan perintah utama bagi pengikut Kristus. Dengan kasih, kita dapat menghalau ketakutan dalam hidup, karena Allah ada di dalam kita.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar