SANTO PETRUS NOLASKUS, PENGAKU IMAN
Petrus lahir pada tahun 1182
dari keluarga bangsawan Nolasco. Menjelang umur 25 tahun, ia dipaksa menikahi
gadis pilihan orang tuanya, namun dengan tegas ia menolak paksaan itu karena ia
sudah menjanjikan kemurnian dirinya dan mempercayakan segala harta miliknya
kepada Tuhan.
Di masa hidupnya, Bangsa
Moor yang beragama Islam, menguasai sebagian besar negeri Spanyol. Perdagangan budak
belian yang diambil dari Afrika merupakan salah satu praktek kekafiran yang
paling mencolok dari bangsa ini. Petrus menaruh keprihatinan besar pada nasib
orang-orang Afrika Utara yang menjadi budak belian itu, terutama mereka yang
telah menjadi Kristen. Semangat imannya untuk membebaskan orang-orang itu dari
cengkeraman orang Moor bergejolak kuat dalam batinnya.
Akhirnya, didorong oleh suatu
penglihatan ajaib, Petrus bersama Raymundus Penafort dan Raja Yakobus dari
Aragon mendirikan Ordo Pembebasan Hamba Sahaya. Mereka mempersembahkan ordo ini
kepada perlindungan Santa Maria. Dengan semangat iman dan cinta kasih, ia
bersama rekan-rekannya berhasil membebaskan banyak orang Kristen (tercatat 890
orang) dari belenggu perbudakan dan dari penjara-penjara islam. Petrus bahkan
mempertobatkan pemimpin-pemimpin bangsa Moor.
Semangat kerasulannya
menarik banyak orang awam untuk turut serta bersamanya membebaskan sesamanya
dari belenggu perbudakan dan belenggu dosa. Selama 25 tahun Petrus mengabdikan
dirinya dalam karya pembebasan para budak belian itu. Semangatnya yang
meluap-luap dalam karyanya itu, akhirnya terbentur dengan kesehatannya. Setelah
ia mengamalkan iman dan cinta kasih kristiani melalui tindakan serta teladan
hidupnya, Petrus Nolaskus meninggal dunia tepat pada hari Raya Natal 1256.
sumber:
Iman Katolik
Baca
juga riwayat orang kudus 28 Januari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar