Renungan Hari Minggu
Adven III, Thn B/I
Bac I Yes 61: 1 – 2a, 10 – 11; Bac II 1Tes 5: 16 – 24;
Injil Yoh 1: 6 – 8, 19 – 28;
Hari ini adalah Minggu adven ketiga. Persiapan umat lebih
diarahkan kepada penyambutan kedatangan Tuhan Yesus dalam perayaan Natal. Perayaan
itu sudah dekat. Karena itu, hendaklah umat bergembira. Inilah yang hendak
dikatakan Paulus dalam bacaan kedua. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat
di Tesalonika, Paulus mengawalinya dengan ajakan untuk bersukacita. “Bersukacitalah
senantiasa!” (ay. 16). Pesan Paulus ini bukan hanya disampaikan kepada jemaat
di Tesalonika saja, melainan kepada umat kristiani saat ini yang masih dalam
masa penantian (adven). Natal, yang merupakan hari kelahiran Yesus, sudah
dekat. Maka hendaklah umat bergembira. Namun Paulus mengajak supaya umat tidak
larut dalam kegembiraan sehingga makna persiapan menjadi hilang. Paulus minta
agar dalam suasana sukacita, jemaat tetap berdoa, bersyukur, menjauhkan diri
dari kejahatan dan lain sebagainya.
Ajakan bersukacita kembali disampaikan Nabi Yesaya dalam
bacaan pertama. Dalam kitabnya, Yesaya menulis “Aku bersukaria di dalam Tuhan,
jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku.” (ay. 10). Di sini Yesaya mau mengajak
umat bersukacita karena telah sekian lama mempersiapkan diri menyambut
kedatangan Tuhan. Salah satu inti persiapan itu adalah pertobatan. Dengan bertobat
umat menanggalkan pakaian lamanya dan mulai mengenakan jubah kebenaran dan
pakaian keselamatan.
Makin dekatnya kedatangan Tuhan dalam perayaan natal juga
terlihat dalam Injil hari ini. Injil menampilkan sosok Yohanes Pembaptis, yang
secara khusus hadir untuk mempersiapkan umat menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Peran Yohanes Pembaptis ini bukan hanya dikhususkan kepada umat Israel waktu
itu, melainkan juga umat kristiani yang memang sedang dalam masa persiapan
(adven). Sebagaimana pesan-pesan persiapan sebelumnya, kali ini juga Yohanes
mengajak umat untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus dengan
bertobat. “Luruskanlah jalan bagi Tuhan!” (ay. 23).
Bergembira merupakan ekspresi bahagia. Sabda Tuhan hari ini
mengajak kita untuk bergembira karena perayaan kelahiran Tuhan Yesus sudah
dekat. Kita sudah melewati dua pekan adven. Sudah dua pekan persiapan kita
lakukan. Perayaan natal sudah di depan mata. Karena itu wajar jika kita bersukacita.
Namun Tuhan juga mengingatkan agar kita tidak larut dalam kegembiraan itu. Kegembiraan
yang berlebihan terkadang membuat kita takabur dan akhirnya kembali dalam dosa.
Karena itu, sebagaimana yang diminta Paulus, dalam suasana sukacita ini, kita tetap
mempersiapkan diri dengan tekun berdoa dan menjauhkan diri dari dosa.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar